kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 16 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Menakar Dampak Potensi Penyesuaian Tarif Royalti Ke Emiten Tambang


Minggu, 13 April 2025 / 18:14 WIB
Menakar Dampak Potensi Penyesuaian Tarif Royalti Ke Emiten Tambang
ILUSTRASI. Pertambangan mineral Grup Merdeka (MDKA dan MBMA).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi mengusulkan kenaikan tarif royalti untuk batubara, nikel, tembaga, emas, perak, dan timah. Juga usulan untuk menambahkan royalti baru untuk berlian, perak nitrat, dan kobalt.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila mengatakan apabila usulan tersebut terealisasi maka akan mempengaruhi kinerja sejumlah emiten. "Emiten produsen yang akan tertekan seperti ANTM, INCO, MDKA, dan MBMA," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/4).

Penyesuaian tarif royalti tambang, kata Indy, memiliki dampak yang besar untuk emiten produsen. Sebab, semakin besar volume produksi, ditambah juga dengan volatilitas harga komoditas akibat ketidakpastian ekonomi ini maka akan semakin besar juga tarif royalti yang nantinya akan meningkatkan biaya produksi dan bisa menekan margin.

Baca Juga: Rencana Kenaikan Tarif Royalti Bisa Berisiko Bagi Kinerja Emiten Tambang Mineral

"Lalu juga untuk emiten-emiten yang sedang menggunakan capex untuk proyek dikhawatirkan akan tertekan juga secara efisiensi operasional," jelasnya.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Timothy Wijaya juga melihat penyesuaian tarif akan memberikan dampak yang cukup besar kepada INCO. Sebab, sebagian besar pendapatannya masih didorong oleh nikel matte, yang terkena kenaikan tarif 125% dari 2% menjadi 4,5% yang ditambahkan di atas harga nikel LME yang lemah, yang membuat marjin laba kotornya menjadi satu digit.

Di sisi lain, NCKL paling tidak terkena dampak dari usulan peraturan ini. Timothy melihat hal itu disebabkan satu-satunya eksposurnya adalah penjualan bijihnya. Sementara NPI-nya tidak dikenakan royalti karena berada di bawah IUI, bukan IUPK, karena keterlibatan mitra asing.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten Tambang Mineral di Tengah Rencana Kenaikan Tarif Royalti

"Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan yang berada dalam cakupan kami (INCO, TINS, MDKA, MBMA, ANTM, NCKL) dapat mengalami penurunan pendapatan rata-rata -10% pada pendapatan FY25F mereka," sebutnya.

Dus, BRI Danareksa Sekuritas menegaskan kembali peringkat netral pada sektor ini dengan urutan ANTM > NCKL > TINS > INCO > MBMA > MDKA berdasarkan perpaduan antara valuasi dan potensi pertumbuhan pendapatan pada 2025, serta kemungkinan penurunan dari kenaikan tarif royalti yang diusulkan.

Adapun Indy menilai ANTM dan MDKA menjadi emiten yang menarik untuk dikoleksi. ANTM didukung secara fundamental karena penjualan utamanya dari emas, sehingga dengan kondisi suku bunga acuan yang belum pasti menyebabkan emas masih ada potensi untuk naik dan bisa menopang pendapatan. Serupa, MDKA pun juga emas bisa menjadi penopang pendapatan.

Dus, ia merekomendasikan buy ANTM dan MDKA, masing-masing dengan target harga Rp 1.825 dan Rp 2.150.

Baca Juga: Royalti Minerba Naik, Tambang Ilegal Bisa Marak

Selanjutnya: 12 Emiten Bakal Tebar Dividen, Intip Rekomendasi Analis Berikut

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok 14-15 April, Siaga Hujan Sangat Lebat di Daerah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×