Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Reza pun menyarankan investor untuk memperhatikan saham MNCN dengan target harga Rp 270 per saham, SCMA Rp 215 per saham, EMTK Rp 626 per saham, dan NETV Rp 170 per saham.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, secara tren biasanya belanja iklan pada bulan Ramadan akan meningkat. Misalnya, MNCN pada tahun kuartal I 2024 mencatatkan kenaikan pendapatan iklan sebesar 42% QoQ, meskipun secara tahunan atau year in year (YoY) turun 14%.
Sedangkan, peningkatan pendapatan SCMA meningkat 11% QoQ dan 13% YoY tahun lalu.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Lanjut Melemah pada Jumat (28/2), Cek Rekomendasi Saham Berikut
Saat ini, layanan over the top (OTT) bisa menjadi potensi ancaman, karena konsumen akan memperhatikan konten yang diberikan oleh kompetitor.
“Namun, saat ini emiten media juga mempunyai layanan OTT, seperti SCMA yang mempunyai Vidio dan MNCN mempunyai RCTI+,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (28/2).
Azis melihat, emiten media masih memiliki banyak tantangan, mengingat semakin banyaknya saingan. Tetapi, jika emiten media bisa menyediakan konten yang menarik melebihi kompetitor, hal itu bisa menjadi pendorong kinerja mereka.
“Sebab, saat ini juga behaviour masyarakat terhadap pemilihan layanan OTT juga akan melihat bagaimana dari konten yang disediakan,” paparnya.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham ADRO, AKRA, LSIP dan PANI untuk Perdagangan Selasa (24/2)
Secara valuasi EV/EBITDA, sebenarnya saham emiten media sudah termasuk undervalue. Misalnya, MNCN saat ini berada di EV/EBITDA 1,8x dan rata-rata 5 tahun berada di 3,3x.
Sedangkan, SCMA saat ini berada di atas average lima tahun. Saat ini, SCMA berada di EV/EBITDA 9,7x dan rata-rata 5 tahun sebesar 9,6x.
“Saat ini, yang bisa mendorong saham media adanya aksi korporasi, seperti SCMA yang akan melakukan IPO untuk Vidio.com, sehingga kemungkinan ada kenaikan harga saham,” paparnya.
Azis pun menyarankan untuk memerhatikan saham SCMA. Jika pergerakannya ke area support di Rp 178 - Rp 173 per saham, investor bisa melakukan akumulasi beli dengan target harga Rp 190 - Rp 193 per saham.
Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham Tambang di Tengah Kebijakan DHE SDA, HBA dan Pelemahan Harga
Menarik Dibaca: Jadwal Buka Puasa 2 Maret 2025 untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News