Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menambahkan, investor memang perlu memperhatikan tanggal cum date dan ex date pembagian dividen. Pasalnya, secara umum harga saham akan turun sesuai dengan yield dividen pada saat ex date.
"Bagi investor institusi, yield memang diperhatikan sekali. Akan tetapi, investor secara garis besar memperhatikan value dan capital gain, baik dalam jangka pendek maupun menengah," kata Okie. Sementara itu, bagi investor pemburu dividen, Okie menyarankannya untuk mempertimbangkan pergerakan harga supaya pengelolaan portofolio menjadi optimal.
Baca Juga: Trisula International (TRIS) akan tebar dividen Rp 4,7 miliar dari laba bersih 2019
Prospek saham-saham LQ45
Okie menilai, harga saham-saham LQ45 saat ini berada pada tingkat wajar, sebab sudah berangsur-angsur naik sejak Maret 2020. Untuk pekan ini, dia melihat pergerakan IHSG bakal cukup menarik karena terdorong aksi beli yang masif, terutama pada saham anggota LQ45.
"Kami menilai, IHSG berpotensi menguat dan mencoba diperdagangkan di atas level 5.000," ucap dia. Okie menyarankan investor untuk mencermati pergerakan saham emiten perbankan, pertambangan, aneka industri, dan barang konsumsi.
Chris juga berpendapat, prospek saham LQ45 memang cenderung menarik seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pulihnya ekonomi dan meredanya kekhawatiran terhadap Covid-19. Apalagi, harga saham-saham LQ45 sudah terkoreksi cukup dalam sejak awal 2020.
Baca Juga: IHSG berpotensi menguat pada Rabu (17/6), jangan agresif beli saham bank
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, saham-saham LQ45 selalu punya potensi untuk membaik. Mengingat, saham-saham yang menjadi anggota indeks ini sudah memenuhi persyaratan dari segi likuiditas, keadaan keuangan, dan prospek pertumbuhan. "Maka, besar kemungkinan investor akan memperoleh saham dengan fundamental bagus pada harga diskon," ucap Valdy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News