Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
WIKA juga tengah melirik bisnis baru di bidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Berdasarkan catatan Kontan, WIKA melihat potensi bisnis SPAM masih cukup besar, dari total penduduk Indonesia saat ini, baru 47% yang memiliki akses air bersih. Sehingga sisanya sebesar 53% menjadi potensi recurring income bagi WIKA.
Strategi bisnis yang dijalankan WIKA juga dilakukan oleh PTPP. Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan tahun ini perusahaan akan meningkatkan porsi recurring income menjadi 3% dengan menggenjot kinerja anak perusahaan yang bergerak di sektor properti, konstruksi berbasis alat dan readymix.
“Recurring income tahun lalu masih di 2% dari portofolio,” jelas Agus.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) dapat kas masuk Rp 10 triliun, bagaimana kinerja 2019?
PTPP, melalui anak perusahaannya yaitu PT PP Properti Tbk (PPRO) tengah menggenjot recurring income mencapai 15% dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Sedangkan saat ini, porsi recurring income di PPRO mencapai 10%. Untuk meningkatkan porsi recurring income, PPRO telah menganggarkan belanja modal alias capex sekitar Rp 877 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun proyek landed house dan student apartement.
Selain itu, PTPP juga akan meningkatkan recurring income dengan membentuk perusahaan patungan bernama PT Pembangunan Perumahan Tirta Riau dengan menyetorkan modal Rp 1,25 miliar atau setara kepemilikan modal 10%. Perusahaan patungan ini bergerak dalam bidang pengelolaan air, konstruksi bangunan sipil dan perdagangan besar bukan mobil dan sepeda motor.
Baca Juga: Incar Dana IPO Rp 2 Triliun, WIKA Bakal Dongkrak Bisnis Anak Usaha
Sementara perusahaan lain berusaha meningkatkan porsi recurring income, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) justru belum memiliki rencana untuk meningkatkan. Tahun ini, perusahaan belum memiliki proyek baru untuk meningkatkan porsi recurring income.
Adapun, porsi recurring income adalah sekitar 0,8% dari pendapatan di kuartal III-2019, meningkat dari kuartal III-2018 yang sebesar 0,46%. “Sejauh ini recurring income hanya dari sewa property dan sewa peralatan,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News