kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten Grup Barito Bukukan Kinerja Beragam Sepanjang 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 31 Maret 2024 / 20:20 WIB
Emiten Grup Barito Bukukan Kinerja Beragam Sepanjang 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Chandra Asri dan?Barito Pacific di Jakarta Barat.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten grup Barito telah merilis laporan keuangan di sepanjang tahun 2023 dengan hasil yang beragam.

Melansir laporan keuangan, pendapatan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) pada tahun 2023 tercatat sebesar US$ 2,15 miliar. Angka ini menurun sebesar 9,4% year on year (YoY) dibandingkan US$ 2,38 miliar pada tahun 2022. 

Turunnya angka pendapatan, ikut membuat beban pokok pendapatan TPIA menurun menjadi US$ 2,07 miliar pada tahun 2023, dari sebelumnya US$ 2,39 miliar di tahun 2022. 

Di sisi lain, EBITDA TPIA pada 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2022 karena laba kotor meningkat, akibat pemulihan permintaan global di China dan lebih sedikit ketidakpastian global. EBITDA Perseroan adalah US$ 130 juta, dibandingkan dengan US$ 5,3 juta pada 2022.

Menyusul kondisi yang disebutkan di atas, TPIA mencatat rugi bersih setelah pajak sebesar US$ 31,5 juta pada tahun lalu dibandingkan dengan kerugian bersih setelah pajak sebesar US$ 149,4 juta pada tahun 2022.

Baca Juga: Didukung Banyak Sentimen Positif, Intip Rekomendasi Saham Emiten Properti Berikut Ini

Kemudian PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) bersih mencetak pertumbuhan positif sepanjang 2023 dengan membukukan pendapatan sebesar US$ 594,93 juta. Capain ini meningkat 4,42% secara tahunan dari US$ 569,78 juta.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BREN berhasil tumbuh 17,88% secara tahunan menjadi US$ 107,41 juta sepanjang 2023 dari US$ 91,12 juta di tahun sebelumnya.

Selanjutnya yaitu pendapatan dan laba bersih PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dibukukan merosot sepanjang tahun 2023. Emiten pertambangan batubara milik taipan Prajogo Pangestu ini meraih laba bersih sebesar Rp 238,32 miliar pada tahun buku 2023.

Keuntungan CUAN anjlok 58,25% dibandingkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun buku 2022, yang kala itu mencapai Rp 570,89 miliar. Penurunan bottom line ini sejalan dengan pelemahan top line CUAN.

Pada tahun lalu, CUAN mengantongi pendapatan senilai Rp 1,49 triliun. Menurun tipis 1,32% dibandingkan capaian Rp 1,51 triliun pada tahun 2022.  Pendapatan CUAN didominasi dari ekspor senilai Rp 1,13 triliun atau setara 75,83% dari total pendapatan tahun 2023. Sisanya, berasal dari pasar domestik dengan raihan Rp 359,18 miliar.

Dengan hasil itu, CUAN mengantongi laba usaha sebesar Rp 300,86 miliar. Merosot 60,11% dibandingkan laba usaha tahun 2022 sebesar Rp 754,40 miliar.

Terakhir, PT Barito Pacific (BRPT) membukukan laba konsolidasi setelah pajak sebesar US$ 99,7  juta pada tahun 2023. Capaian tersebut meningkat 213% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 32 juta.

Baca Juga: Catat! Ini Rekomendasi Saham Unggulan Analis dan Arah IHSG pada Kuartal II

Adapun laba bersihnya atau laba tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk mencapai US$ 26 juta, meroket dari US$ 2 juta pada tahun 2022.  

Meski laba bersih tumbuh, namun pendapatan perusahaan turun 6,79% dari 2022 menjadi US$ 2,76 miliar. Hal ini didorong adanya peningkatan keuntungan lain-lain dari US$ 32,2 miliar menjadi US$ 134,2 miliar.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menganalisa secara year to date saham-saham grup Barito, seperti BREN, BRPT, dan CUAN mengalami tekanan dengan rata-rata jatuh lebih dari 20%, kecuali emiten TPIA yang justru masih bertahan positif di atas 10%.

 

"Prospek industri dari emiten-emiten grup Barito, khususnya yang bergerak di sektor Barang Baku, menurut saya masih potensial tumbuh lebih baik di 2024, khususnya di tengah ekspektasi kelanjutan pertumbuhan ekonomi di era bunga rendah," kata Praska kepada Kontan.co.id, Minggu (31/3).

Selain itu, kinerja kedua emiten tersebut (BRPT dan TPIA) sudah mampu mencetak pertumbuhan laba dalam tiga kuartal terakhir. Adapun untuk BREN dan CUAN, prospek infrastruktur dari sektor energi terbarukan serta kebutuhan terhadap komoditas energi terbilang masih tinggi di tahun 2024 ini.

Hal ini sejalan dengan dukungan dari sektor industri yang diperkirakan mulai bangkit didukung oleh membaiknya indeks manufaktur PMI.

Praska merekomendasikan akumulasi buy pada saham BREN dengan harga Rp 6.825 per saham dan akumulasi buy pada saham BRPT dengan target harga Rp 1.135-1.200 per saham.

Secara teknikal Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji hanya merekomendasikan pada satu saham saja, yaitu akumulasi pada saham BRPT dengan target harga Rp 1.095 - Rp 1.330 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×