Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan garam dalam negeri yang semakin langka diprediksi akan menjadi efek domino bagi beberapa emiten yang menggunakan garam sebagai bahan baku. Salah satu sektor yang menggunakan bahan baku garam adalah sektor farmasi.
Meski begitu PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengatakan bahwa pihaknya tak terlalu berdampak dengan adanya pasokan garam yang berkurang tersebut. Manajemen KLBF berdalih bahwa penggunaan garam untuk produksi perusahaan tak terlampau besar.
"Kebutuhan garam untuk produk kami minimal, jadi tidak berdampak signifikan bagi produk Kalbe," kata Vidjongtius, Presiden Direktur KLBF kepada Kontan.co.id, Jumat (16/3). Vidjongtius tak merinci berapa persentase kebutuhan garam ke seluruh beban produksi dari KLBF.
Hal yang sama terjadi dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Perusahaan farmasi pelat merah ini mengatakan bahwa saat ini kebutuhan akan garam tak menjadi perhatian bagi perusahaan tersebut.
"Kimia Farma tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan garam," kata Ganti Winarno, GM Corporate Secretary KAEF kepada Kontan.co.id, Jumat (16/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News