kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Emiten Farmasi Kejar Target Kinerja Positif pada Tahun 2025, Ini Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 12 Maret 2025 / 21:26 WIB
Emiten Farmasi Kejar Target Kinerja Positif pada Tahun 2025, Ini Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di fasilitas produksi dan laboratorium PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) di Jakarta, Kamis (26/9/2024). Kalbe mendukung pemerintah dalam mengembangkan inovasi di bidang fasilitas produksi stem cell dan bioteknologi, untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.  (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal bertambah. Setelah sebelumnya PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) melantai di bursa pada 13 Januari lalu, kini giliran PT Medela Potentia yang siap mencatatkan sahamnya di BEI. 

Jika tidak ada aral melintang, perusahaan yang bakal menggunakan kode MDLA ini akan melantai di BEI pada 15 April 2025 mendatang.

Sederet perusahaan farmasi pun menargetkan pertumbuhan kinerja yang positif di sepanjang tahun 2025.

Head External and Stakeholders Relation Kalbe Farma (KLBF), Hari Nugroho mengatakan pada tahun 2025 Kalbe menargetkan pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan laba bersih per saham sebesar 8% - 10%, yang didukung dari seluruh segmen. 

Misalnya, pertumbuhan divisi obat resep didorong oleh segmen obat unbranded dan kategori obat specialty, termasuk obat-obatan onkologi, biologi dan biosimilar, terapi sel, serta insulin. 

Divisi produk konsumen ke depan akan berfokus pada kategori preventif dan wellness, sedangkan divisi nutrisi akan berfokus pada kategori produk yang lebih terjangkau dan format likuid (ready-to-drink). Selain itu, pertumbuhan divisi distribusi dan logistik didorong oleh peningkatan prinsipal pihak ketiga.

"Perseroan juga tetap on track pada beberapa proyek untuk mendorong pertumbuhan ke depan," kata Hari kepada Kontan, Rabu (12/3).

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dan Prospek Emiten Farmasi di Tahun 2025

Dihubungi terpisah, Direktur Utama Sido Muncul (SIDO), David Hidayat menerangkan meskipun saat ini kondisi perekonomian kurang baik di banding tahun lalu, perusahaan berharap kinerja membaik dengan bertambahnya outlet sepanjang tahun 2024, baik general trade, modern trade serta e-commerce.

"Kami masih belum melakukan koreksi target 2025. Mudah-mudahan dengan dilakukannya inisiatif baru dapat menunjang pencapaian target," ucap David kepada Kontan, Rabu (12/3).

Sayangnya, David belum bisa memaparkan jumlah target pendapatan dan laba untuk tahun 2025.

Peluang dan Tantangan Emiten Farmasi

Investment Analyst di Edvisor Profina Visindo, Indy Naila menilai bahwa emiten farmasi akan menghadapi tantangan di 2025, terutama akibat volatilitas harga komoditas yang dipicu oleh kekhawatiran perang dagang. Kondisi ini berpotensi menekan margin keuntungan. 

Namun, sektor farmasi tetap memiliki peluang pertumbuhan seiring dengan ekspansi bisnis, inovasi produk obat, serta permintaan yang masih tinggi.

Baca Juga: Adu Sehat Kinerja Emiten Farmasi, Mana yang Layak Dikoleksi?

"Sentimen positif juga datang dari dukungan pemerintah akan sektor farmasi dan juga permintaan yang kuat," ujar Indy kepada Kontan, Rabu (12/3).

Indy menyarankan kepada para investor dan pelaku pasar untuk terus memantau kondisi ekonomi global, pergerakan nilai tukar rupiah, serta kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan sektor farmasi. Saat ini, strategi buy on weakness dapat diterapkan pada harga koreksi. 

Indy juga merekomendasikan beli saham SIDO dengan target harga di level Rp 540 per saham.

Baca Juga: Kantongi Restu Pemegang Saham, Sinergi Multi (SMLE) Bakal Punya Lini Bisnis Farmasi

Selanjutnya: Garap Lini Usaha Baru, Bakal Ada Tambahan Pendapatan dan Laba untuk UNTR

Menarik Dibaca: Ninja Xpress Bagikan Tips Jalankan Bisnis Franchise di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×