kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Emiten consumer goods jadi juara di sektor manufaktur, bagaimana prospeknya ke depan?


Rabu, 17 Juni 2020 / 04:00 WIB
Emiten consumer goods jadi juara di sektor manufaktur, bagaimana prospeknya ke depan?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten barang konsumsi masih mencatatkan kinerja yang apik sepanjang kuartal I-2020. Beberapa emiten bahkan mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama 2020.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) misalnya, membukukan laba bersih sebesar Rp 1,86 triliun, naik 6,53% dari perolehan laba bersih pada kuartal I-2019 yang sebesar Rp1,74 triliun. Dari sisi topline, emiten Konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,58 % menjadi Rp11,15 triliun.

Baca Juga: Fokus peningkatan bisnis layanan data, prospek TLKM diprediksi masih positif

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. SIDO berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 232 miliar, naik 11% dibanding periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp 209 miliar.

Emiten rokok, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga mencatatkan laba bersih senilai 3,88 % menjadi Rp2,45 triliun. Pun begitu dengan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang mengalami peningkatan laba bersih pada kuartal I-2020 sebesar 1,1% menjadi Rp 3,32 triliun.

Sementara itu, emiten yang bergerak di subsector aneka industri mencatatkan kinerja yang beragam. PT Astra International Tbk (ASII) misalnya, mencatatkan penurunan laba bersih 7,85% secara year on year menjadi Rp 4,81 triliun di kuartal I tahun ini.

Pun begitu dengan emiten yang bergerak di subsector industri dasar dan kimia. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) misalnya, membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$ 17,83 juta. Hal yang sama juga terjadi pada PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang BRPT mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 2,09 juta.

Baca Juga: Ada corona, Ciputra Development (CTRA) berikan diskon kepada para penyewa tenant

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, ke depan emiten consumer goods yang berhubungan dengan makanan dan rokok dinilai lebih bisa bertahan dalam kondisi saat ini. Sementara untuk emiten yang bergerak di sektor kimia (petrochemical), Aria menilai emiten ini perlu melakukan efisiensi dalam operasinya untuk menjaga kinerja.

“Untuk sektor aneka industri seperti ASII dipengaruhi sentimen penurunan penjualan mobil yang sempat lebih dari 90% dan juga penurunan harga komoditas crude palm oil (CPO),” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Senin (15/6).

Sementara itu, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya memilih saham barang konsumsi sebagai top picks untuk bulan ini. Adapun saham consumers pilihan Mirae Asset untuk periode Juni 2020 diantaranya GGRM dan UNVR. Sementara Aria merekomendasikan investor untuk bisa membeli saham consumers secara bertahap.

Sebagai gambaran, berikut ini rekapan data kinerja laba bersih sejumlah emiten sektor manufaktur yang dihimpun Kontan.co.id.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×