Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membagikan dividen dengan porsi jumbo. Semisal, emiten batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menebar 100% laba bersih tahun buku 2021 sebagai dividen. Adapun, PTBA membukukan laba bersih senilai Rp 7,90 triliun sepanjang tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengungkapkan, pembagian dividen sebesar 100% dari laba bersih ini dengan mempertimbangkan posisi kas dan setara kas, serta deposito berjangka lebih dari tiga bulan per 31 Desember 2021 yang cukup besar yaitu Rp 13,4 triliun.
Nilainya juga terus meningkat menjadi Rp 15,3 triliun per 31 Maret 2022 atau naik 14% year to date. "Selain itu, laba bersih Perseroan per 31 Maret 2022 berhasil tercapai sebesar Rp 2,3 triliun atau lebih dari 3,5 kali yoy," katanya pada Kontan, Minggu (29/5).
Kemudian, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga bakal membagikan 50% dari laba bersih 2021 untuk dividen. Nilainya mendekati Rp 1 triliun, tepatnya sebesar Rp 930,87 miliar.
Baca Juga: Emiten BUMN Tambang dan Energi Kompak Bagikan Dividen Tahun Buku 2021
Ketiga ada emiten tambang BUMN lainnya yakni PT Timah Tbk (TINS), yang berencana membayar dividen sebesar 35% dari laba bersih tahun lalu dengan jumlah Rp 455 miliar.
Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan, mengatakan, emiten BUMN memberikan dividen payout ratio yang sangat tinggi untuk tahun buku 2021.
Selain PTBA yang menebar 100% laba bersih sebagai dividen, ada juga PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang memberikan dividen sebanyak 85% dari laba bersih, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai 68% dari laba bersih.
Menurut Alfred, pembagian dividen yang besar ini menjadi katalis positif untuk saham-saham emiten BUMN. "Hasil ini akan memberikan ekspektasi bagi investor terhadap potensi dividen untuk tahun buku 2022, apalagi dengan realisasi laba bersih 2022 yang lebih tinggi dibandingkan 2021," terangnya pada Kontan, Minggu (29/5).
Jika dilihat dari pergerakan sahamnya, saham emiten BUMN seperti PTBA, TINS, dan ANTM juga menjadi pendorong kinerja indeks BUMN20. Alfred bilang, emiten BUMN berbasis komoditi mendapat sentimen dari harga komoditi yang solid di sepanjang tahun 2022 dan hal tersebut terealisasi dalam performa mereka di kuartal I 2022 ini.
Baca Juga: Deretan Emiten yang Bersiap Membagi Dividen, Mana yang Paling Menarik?
Saham BUMN Perbankan juga sama, ia menambahkan, performa kuartal I-2022 dari emiten perbankan in line dengan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan juga mendorong aksi beli oleh investor terkhusus investor asing.
Alfred melihat, masih terdapat saham BUMN yang memiliki valuasi menarik dan fundamental yang bagus, seperti PGAS, KRAS, BUMN Perbankan, dan dari emiten komoditi.
Baca Juga: Tiga Emiten Tambang BUMN Gelar RUPS Bulan Depan, Ada Agenda Pembahasan Dividen
Sementara itu, untuk saham BUMN di sektor farmasi, semen, dan karya dalam jangka pendek masih cukup berat oleh sentimen makro dan juga valuasi yang masih tinggi.
Adapun sentimen negatif untuk saham emiten BUMN masih berasal dari sentimen makro yaitu kebijakan kenaikan suku bunga The Fed.
Dari jajaran saham BUMN, Alfred menjagokan saham PGAS dengan TP Rp 2.240, KRAS dengan TP Rp 560, BBRI dengan TP di Rp 5.125, dan TLKM dengan TP Rp 5.080.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News