kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Emiten Barang Konsumsi Diuntungkan Penurunan Harga Gandum


Sabtu, 23 September 2023 / 16:30 WIB
Emiten Barang Konsumsi Diuntungkan Penurunan Harga Gandum


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gandum mencapai penurunan mingguan terbesar sejak awal Agustus. Peningkatan pasokan gandum Rusia menjadi pemberat harga gandum.

Pelemahan harga komoditas biji-bijian ini akan menjadi berkah bagi emiten yang menggunakan bahan baku gandum. Harga gandum berjangka untuk kontrak Desember 2023 di Chicago Board of Trade (CBOT) terpantau turun 4,14% dalam sepekan ke level US$ 5,79 per gantang (3,12 kilogram) hingga Jumat (22/9).

Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Rut Yesika Simak mengatakan pelemahan harga gandum disebabkan oleh membanjirnya pasokan di gandum.

Bahkan Rut memproyeksikan harga gandum masih bisa lebih rendah lagi karena ada suplai gandum murah dari Rusia yang membanjiri pasar dan pengiriman dari Ukraina akan lebih murah.

"Kemungkinan penurunan masih akan berlangsung sampai ke level US$ 5–US$ 5,3 per gantang, selama belum ada intervensi dari Rusia," kata dia.

Baca Juga: Ditopang Sentimen Positif, Simak Prospek Bisnis Indofood Sukses Makmur (INDF)

Founder Traderindo.com Wahyu Triwibowo Laksono menjelaskan pelemahan harga gandum juga disebabkan oleh dimulainya panen di Amerika Serikat (AS) di tengah lesunya permintaan.  

Meski begitu, Wahyu menilai harga gandum yang sangat murah berpotensi untuk rebound. Ini mengingat masih adanya ancaman politik antara Rusia dan Ukraina serta berakhirnya Black Sea-Grain Initiative.

Tak hanya itu, masih ada faktor lagi yang bisa mendorong harga gandum untuk bangkit. Salah satunya melemahnya produksi gandum di Afrika Utara dan cuaca di China.

Penurunan harga ini akan berdampak positif bagi PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) hingga PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Baca Juga: Inilah Saham Blue Chip yang Layak Dibeli, Kinerja Perusahaan Diprediksi Meningkat

Rut menjelaskan harga jual untuk Bogasari dari Grup Indofood sudah turun 10%–20% di 2023 ini. Ini akan berdampak positif untuk biaya yang lebih murah.

"Ini akan berdampak positif untuk cost input yang lebih murah khususnya untuk ICBP dan MYOR seharusnya sehingga bisa meningkatkan margin," kata Rut.

Adapun dari sektor konsumer, pilihan Mirae Asset Sekuritas jatuh pada ICBP dengan target harga di Rp 13.000 dan INDF dengan target di Rp 8.300 per saham.

Namun jangka panjang, Wahyu memproyeksikan harga gandum masuk bisa bangkit. Untuk itu penurunan harga gandum akhir-akhir bisa menjadi sentimen jangka pendek.

"Jadi secara jangka menengah dan panjang masih sangat potensial untuk naik lagi. Untuk emiten pengguna gandum, jelas relatif jangka pendek," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×