Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mayoritas bursa saham emerging market masih terbakar. Penurunan paling tajam dialami oleh pasar saham Indonesia dan Thailand.
Asal tahu saja, data situs Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.42 waktu Hong Kong, indeks MSCI Emerging Market tak banyak berubah di posisi 954,28. Meski demikian, ada 184 saham yang dilanda aksi jual. Sementara, jumlah saham yang naik hanya sebanyak 64 saham.
Sementara itu, pada pukul 13.54, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia turun 1,3%, terbesar di Asia. Sementara, indeks SET Thailand turun 1,21%. Sedangkan pasar saham di China, Hong Kong, Taiwan, dan Filipina ditutup karena libur nasional.
Saham-saham yang menyebabkan indeks emerging market melempem di antaranya: PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang anjlok 5,5% di Jakarta, Advanced Info Service Plc merosot ke level terendah dalam dua bulan di Thailand, dan Hyundai Merchant Marine Co terjungkal 15% di Seoul.
Penurunan yang dialami sejumlah indeks acuan emerging markets diyakini akibat penarikan dana asing dari pasar saham. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, kombinasi penarikan dana asing dari pasar saham di Korea selatan, Indonesia, Thailand, dan Taiwan mencapai US$ 1,22 miliar kemarin (11/6).
Aksi jual di pasar saham berlangsung sejak pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke menyatakan akan mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah stimulus jika pasar tenaga kerja semakin membaik pada 22 Mei lalu.
"Tidak ada tempat untuk bersembunyi. Meningkatkan kecemasan mengenai penghentian stimulus the Fed mendorong investor asing meninggalkan emerging market," papar Fadlul Imansyah, fund manager PT CIMB Principal Asset Management kepada Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News