kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Emas rebound setelah melemah tiga hari


Kamis, 05 Oktober 2017 / 07:25 WIB
Emas rebound setelah melemah tiga hari


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Emas akhirnya rebound di pasar Amerika Serikat, Rabu (4/10), setelah tergerus tiga hari. Otot dollar yang mengendur mampu mengerek harga logam mulia.

Mengutip CNBC, kontrak emas pengiriman Desember di Comex-AS ditutup naik 0,17% ke posisi US$ 1.276,80 per troi ons. Emas mengakhiri koreksi selama tiga hari berturut-turut. Di pasar elektronik Asia, Kamis (5/10), harga emas sedikit melandai ke US$ 1.276,5 per troi ons pukul 07.19 WIB.

Emas spot naik 0,35% menjadi US$ 1.276,07, setelah menyentuh titik terendah sejak Agustus pada Selasa.

Logam mulia diuntungkan dengan melemahnya mata uang Paman Sam. Rabu malam, indeks dollar AS turun 0,14% menjadi 93,45. Emas dan dollar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dollar turun, maka emas yang diperdagangkan dalam dollar akan lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

"Emas sudah turun beberapa hari beruntun, dan begitu dollar melemah, ada alasan bagi emas untuk sedikit reli," kata Rob Haworth, Ahli strategi investasi di US Bank Wealth Management seperti dilansir CNBC.

The greenback melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia setelah Politico melaporkan, Gubernur Fed Jerome Powell lebih disukai oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, sebagai calon pengganti Janet Yellen dibandingkan Kevin Warsh. Masa jabatan Yellen berakhir pada Februari.

Powell dipandang lebih dovish daripada Warsh, yang telah mengkritik program pembelian obligasi Fed di masa lalu. Calon yang lebih dovish kemungkinan akan memicu investor berekspektasi penerapan pelonggaran moneter lebih lambat dari saat ini.

"Kami masih merasa nyaman dengan proyeksi hati-hati terhadap emas, karena rebound dollar seharusnya berlanjut, sementara harga emas yang turun meningkatkan risiko penjualan di pasar fisik," kata Julius. Baer dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×