Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Janji China untuk membantu penyelesaian krisis utang Eropa telah mendongkrak harga emas. Kabar positif dari China itu menyebabkan lemahnya dollar AS. Pelemahan dollar pun memicu investor mengoleksi komoditas, termasuk emas.
Emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 1.725,68 per ons troy, dan diperdagangkan di level US$ 1.724,63 pada pukul 12.56 di Singapura. Sementara itu, emas batangan untuk pengiriman April menguat untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. Kontrak emas naik sebesar 0,6% ke level US$ 1.727,50 per ons troy di Comex, New York.
Hari ini, Gubernur People’s Bank of China Zhou Xiaochuan menyatakan, siap untuk berpartisipasi dalam program penanganan krisis, termasuk dalam Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). China merupakan negara yang memiliki cadangan dana terbesar di dunia, yaitu mencapai US$ 3,18 triliun pada akhir 2011.
Sentimen tersebut melemahkan posisi dollar AS terhadap euro untuk pertama kali dalam empat hari terakhir. Sebelumnya, harga emas telah tergerus 0,7% di bulan ini, karena dollar menguat 0,6% terhadap euro.
"Semua risiko saat ini berpusat pada euro, dan itu menjadi faktor pendorong terbesar untuk pergerakan harga," kata Jeremy Friesen, ahli strategi komoditas di Societe Generale SA, Hong Kong.
Selain faktor China, harga emas juga melaju, seiring tingginya kepemilikan di exchange-traded funds (ETF). Kemarin, ETF mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu mencapai 2.390,729 metrik ton. Pada kuartal terakhir lalu, miliarder George Soros dan Lone Pine Capital LLC dilaporkan telah menambah kepemilikannya di SPDR Gold Trust, produk ETF terbesar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News