kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emas merosot 1,7% akibat Swiss dan harga minyak


Senin, 01 Desember 2014 / 16:06 WIB
Emas merosot 1,7% akibat Swiss dan harga minyak
ILUSTRASI. Traders work on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., April 19, 2023. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emas merosot setelah pemungutan suara di Bank Sental Swiss (Swiss NationalBank/SNB) menolak rencana bank sentral mereka untuk mengumpulkan cadangan emas. Merosotnya emas juga dipicu oleh penurunan harga minyak dunia selama dalam kurun waktu lima tahun.

Mengutip Bloomberg, Senin (1/12) pukul 16.00 WIB, kontrak pengiriman emas bulan Februari 2015 di Commodity Exchange berada di level US$ 1.154,60 per ons troi. Harga turun 1,7% dibanding akhir pekan lalu. Dalam sepekan, harga emas sudah terjun sebanyak 3,5%.

Emas membukukan penurunan bulanan ketiga pada bulan November akibat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mengakhiri program pembelian obligasi. Di sisi lain, sentiment negatif emas datang dari penurunan harga minyak mentah ke level terendah sejak 2010. Kondisi ini gagal memicu inflasi di tengah harga energi yang lebih rendah.

Kejatuhan emas semakin dalam pasca hasil referendum SNB menunjukkan 77% menolak untuk menjaga cadangan emas sebesar 20% dan menarik cadangan emas yang disimpan di luar SNB. Sementara 23% menyatakan setuju.

“Logam mulia telah terseret oleh harga energi yang lebih rendah. Hal ini memudarkan kekhawatiran akan inflasi. Sekarang sentimen Swiss telah usai. Fokus kembali bergeser kembali ke The Fed dan perbedaan kebijakan moneter Bank Sentral AS dan bank sentral lainnya.” kata Sun Yonggang, analis ekonomi Everbright Futures Co.

Ariston Tjendra, Head of Research and Analyst Division PT Monex Investindo Futures mengatakan, hasil referendum SNB telah melukai emas. Pasalnya, penolakan untuk menjaga cadangan emas di level 20% membatalkan rencana pembelian emas sebanyak 1.500 metrik ton dalam lima tahun mendatang. Di sisi lain, penguatan dollar masih menghadang laju emas. Indeks dollar tetap dalam posisi kokoh di level 89. Selanjutnya, pergerakan emas jangka pendek akan ditentukan oleh data-data ekonomi seperti manufaktur AS dan manufaktur Italia dan Spanyol.

“Apabila data ekonomi AS buruk maka ada peluang emas rebound. Namun secara umum, pergerakan emas masih bearish,” ungkap Ariston.

Untuk sepekan mendatang, Ariston memperkirakan support harga emas berada di level US$ 1.142-US$ 1.130 per ons troi. Sementara level support berkisar di US$ 1.164-US$ 1.174 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×