Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga emas bergerak di dekat level tertinggi dalam dua pekan setelah data manufaktur China menunjukkan kontraksi.
Mengutip Bloomberg, Selasa (1/3) pukul 19.15 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange menguat 1% ke level US$ 1.247,2 dibanding sehari sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 11 Februari lalu.
Kenaikan harga emas dipicu oleh data manufaktur China yang mencatat angka kontraksi. Manufaktur PMI China bulan Februari 2016 berada di level 49,0 atau turun dari angka sebelumnya di 49,4. Demikian juga Caixin Manufaktur Februari 2016 yakni berada di level 48,0 atau lebih buruk dari sebelumnya 48,4.
Emas berada di tengah - tengah perubahan haluan seiring dengan gejolak pada ekuitas dan pasar keuangan global. Adanya bukti baru perlambatan ekonomi China membuat investor berlari ke aset yang lebih aman, yakni emas.
"Data PMI China pagi ini meningkatkan ekspektasi adanya pelonggaran ekonomi sehingga mendukung emas," ujar Georgette Boele, seorang ahli strategi di ABN AMRO Group NV, seperti dikutip Bloomberg.
Alwi Assegaf, analis PT SoeGee Futures memprediksi harga emas tahun ini bisa menanjak hingga US$ 1.350 - US$ 1.400 per ons troi jika gejolak ekonomi berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News