Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Performa emas semakin berkilau hingga bulan kedua tahun ini. Meski demikian, analis melihat penguatan harga emas mulai terbatas.
Mengutip Bloomberg, Senin (29/2) pukul 20.25 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange naik 0,7% ke level US$ 1.228,8 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, emas menguat 1,54%.
Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, selama pasar finansial bergerak stabil diiringi dengan pemulihan ekonomi global, maka penguatan emas terbatas. Setelah kuartal pertama berakhir, akan ada berbagai data ekonomi yang dirilis. JIka data tidak seburuk perkiraan, maka kemungkinan harga emas turun menjadi semakin besar.
Sebaliknya, jika gejolak finansial kembali terjadi dan perlambatan ekonomi berlanjut maka akan mendorong harga emas. Namun, Putu menduga penguatan emas tahun ini masih terbatas dan sulit menembus level US$ 1.300 per ons troi.
Secara historis, harga emas di awal tahun selalu mencatat penguatan. Tetapi menjelang akhir kuartal pertama, emas kembali melemah. "Untuk penguatan lebih lanjut saat ini tergantung pada kestabilan pertumbuhan ekonomi global dan tingkat suku bunga AS," ujarnya. Eskpektasi The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret pun sudah mendapat antisipasi pasar sehingga tidak akan berpengaruh signifikan pada harga emas.
Sedangkan untuk sepekan ke depan, Putu melihat pergerakan harga emas akan tergantung dari data manufaktur China bulan Februari 2016 yang dirilis Selasa (1/3) dan Non Fram Employment Change AS pada Jumat (4/3). Jika manufaktur China menunjukkan kontraksi lebih dalam dan penambahan tenaga kerja AS di bawah prediksi, maka emas berpeluang menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News