kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Emas melesat ke US$ 1.137 per ons troi


Kamis, 20 Agustus 2015 / 18:10 WIB
Emas melesat ke US$ 1.137 per ons troi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tanjakan harga emas berlanjut memasuki hari ketiganya. Lunturnya optimisme pelaku pasar akan peluang The Fed untuk menaikkan suku bunga September 2015 mendatang memicu terdongkraknya harga si kuning.

Mengutip Bloomberg, Kamis (20/8) pukul 14.30 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Commodity Exchange melesat 0,88% ke level US$ 1.137 per ons troi atau level tertingginya sebulan terakhir. Harga pun melambung 1,97% dalam sepekan terakhir.

Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka menuturkan penguatan harga emas lebih dipicu oleh kembalinya ketertarikan pasar akan kilau sinar si kuning. Ini terjadi setelah pada pertemuan FOMC Kamis (20/8) dini hari tadi, petinggi The Fed menyatakan salah satu pertimbangan utama naiknya suku bunga adalah kestabilan perekonomian global.

“Berkaca dari devaluasi yuan yang dilakukan People's Bank of China (PBOC) Selasa (11/8) lalu itu penanda China saja masih goyah,” kata Tonny.

Perlambatan ekonomi global yang terjadi mendesak posisi The Fed untuk menaikkan suku bunganya. Karena jika The Fed tetap menaikkan suku bunga bisa dipastikan perekonomian global akan terserang gejolak besar.

Sebelumnya, pada Jumat (7/8) lalu tingkat keyakinan peluang kenaikan suku bunga The Fed masih terjaga di level 54%. Saat ini level itu kian tergerus yakni hanya tersisa 38%.

Keraguan pasar juga bertambah seiring pertumbuhan data inflasi AS Juli 2015 kembali mengempis hanya 0,1% dari sebelumnya 0,3%. “Padahal inflasi juga merupakan salah satu indikator pertimbangan penting,” jelas Tonny.

Ditambahkan pula oleh Chief Investment Ayers Alliance Securities di Sidney bahwa permintaan emas fisik di Australia naik tajam. Pelaku pasar di Australia kembali melirik emas sebagai safe haven untuk berinvestasi setelah harga saat ini dinilai sangat murah dan kesempatan untuk mengambil posisi beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×