Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YOR. Emas mendekati level terendah tujuh pekan di pasar Amerika Serikat, Senin (2/10). Kenaikan yield US Treasury dan penguatan dollar AS menggerus logam mulia.
Mengutip CNBC, emas spot turun 0,37% menjadi US$ 1,274.42 per troi ons. Sementara, emas berjangka untuk pengiriman Desember di Comex-AS ditutup melemah 0,70% ke US$ 1.275,80 per troi ons. Di awal perdagangan, emas bahkan sempat menyentuh US$ 1.273,70, mendekati level terendah yang dicetak 16 Agustus lalu di US$ 1.273,20.
Di pasar Asia, Selasa (3/10) pagi, harga emas berjangka lanjut melemah ke level US$ 1.273,90 per troi ons.
Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mendorong kenaikan suku bunga AS dan data ekonomi yang solid telah mengerek imbal hasil obligasi dan dollar AS. Indeks dollar spot ditutup di posisi 93,56 dari sesi sebelumnya 93,07.
Penguatan dollar menggerus emas, sebab komoditas yang diperdagangkan dalam dollar jadi lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
"Aksi jual emas baru-baru ini sebagian besar karena efek pengumuman proposal reformasi pajak pemerintahan Donald Trump yang telah lama ditunggu," kata Jonathan Butler, Analis Mitsubishi seperti dilansir CNBC.
"Dollar telah melonjak ke posisi tertinggi enam minggu, imbal hasil Treasury melonjak ke posisi tertinggi tiga bulan karena investor mencari aset berisiko. Dan saham AS mencapai rekor tertinggi baru pada hari Jumat," imbuh Butler.
Tekanan yang melanda euro juga semakin menguntungkan dollar. Seperti diketahui, mata uang euro melemah karena kekisruhan yang terjadi pada pemungutan suara untuk referendum Catalonia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News