Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diyakini bakal tetap solid dengan dorongan tren harga emas yang kuat dan target penjualan bijih nikel yang tinggi.
Pada kuartal I 2025, ANTM mencatatkan kinerja keuangan yang signifikan baik dengan laba bersih sebesar Rp 2,32 triliun. Angka itu menunjukkan peningkatan hingga 325,9% secara kuartalan (qoq) dan bahkan 1.003,3% secara tahunan (yoy).
Menurut Analis Maybank Sekuritas Hasan Barakwan, ANTM memang mencatatkan pemulihan operasional yang kuat pada kuartal I 2025 yang ditandai dengan lonjakan penjualan tahunan pada emas dan bijih nikel.
Pada periode ini, ANTM berhasil meningkatkan penjualan emas sebesar 93% secara tahunan ke level 13,7 ton, menjadi volume penjualan tertinggi untuk periode kuartal I. Jumlah tersebut telah setara dengan 31% dari total target penjualan emas ANTM sebesar 44 ton hingga akhir tahun nanti.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Mulai Fokus ke Baterai EV, Begini Prospek Analis
Menurut Hasan, capaian ini didorong permintaan ritel domestik yang kuat dan harga global yang tinggi.
Selain dari ritel, pengiriman awal 1 ton emas kepada Freeport juga menjadi pendorong lonjakan penjualan emas ANTM. Dalam kesepakatan pasokan baru bersama Freeport, ANTM dijadwalkan akan mengirim 30 ton emas per tahunnya.
Penjualan bijih nikel tak ketinggalan melonjak. Pada periode yang sama, volume penjualannya naik hingga 282% secara yoy menjadi 3,83 juta wmt.
Memang produksi bijih nikel juga meningkat signifikan hingga 221% secara yoy menjadi 4,63 juta wmt. Itu sesuai penerbitan kuota awal dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) yang menargetkan produksi penuh sebesar 16,9 juta wmt.
Sepanjang tahun 2025 ini, Hasan memproyeksi dua komoditas ini bakal mendorong laba perseroan tumbuh hingga 30% ke level Rp 6,15 triliun.
Di samping itu, Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer juga menilai kinerja positif dua komoditas inilah yang menjadi katalis utama peningkatan kinerja ANTM pada kuartal I 2025.
“Peningkatan ditopang oleh kenaikan harga emas global. Selain itu, kontribusi lebih besar dari penjualan produk nikel olahan yang memiliki margin lebih tinggi juga turut berpengaruh,” jelas Miftahul kepada Kontan, Selasa (20/5).
Baca Juga: Demam Emas Bikin Aneka Tambang (ANTM) Bersinar
Bahkan, kata Miftahul, efek harga all time high komoditas emas dan fokus hilirisasi inilah yang mendorong laba tetap tumbuh signifikan meskipun pendapatan perseroan hanya tumbuh tipis secara kuartalan. Memang, dibanding kuartal sebelumnya, pendapatan ANTM hanya tumbuh 0,6% ke level Rp 26,15 triliun.
Kendati begitu, fluktuasi harga komoditas, khususnya emas yang saat ini sangat terpengaruh kondisi ekonomi dan geopolitik global, perlu tetap menjadi perhatian untuk mencermati kinerja ANTM ke depannya.
Maka dari itu, Miftahul masih merekomendasikan hold untuk saham ANTM, dengan target harga akhir tahun di kisaran Rp 2.900–Rp 3.000 per saham. Sementara Hasan merekomendasikan buy, dengan target harga akhir tahun Rp 3.000 per saham.
Selanjutnya: Ada Demo Ojol Saham GoTo Gojek (GOTO) Ditutup Menguat, Intip Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Mulai 1 Juni, KAI Hadirkan Kereta Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News