Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas menguat pada perdagangan Selasa (15/4), didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pelemahan dolar AS secara umum juga turut menopang harga logam mulia ini.
Melansir Reuters, harga emas spot tercatat naik 0,6% menjadi US$3.230,18 per ons troi pada pukul 13:47 waktu setempat (1747 GMT), setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$3.245,42 sehari sebelumnya.
Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,4% dan ditutup di level US$3.240,40.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Melonjak 71% pada 2025, Peluang Investasi Menjanjikan?
"Pelaku pasar sedang menunggu katalis fundamental berikutnya untuk menggerakkan harga emas, tapi dari sisi teknikal, tren masih bullish. Permintaan safe haven juga tetap ada," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Dokumen resmi yang dirilis pada Senin menunjukkan bahwa pemerintahan AS terus melanjutkan penyelidikan terhadap impor farmasi dan semikonduktor, yang berpotensi dikenakan tarif.
Trump juga menyatakan bahwa tarif baru untuk semikonduktor impor akan diumumkan dalam waktu sepekan.
Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi, telah menguat lebih dari 23% sepanjang 2025 dan beberapa kali mencetak rekor tertinggi baru.
“Penguatan harga emas juga sejalan dengan melemahnya dolar AS yang berkelanjutan, menunjukkan erosi bertahap terhadap status dolar sebagai aset aman. Dalam situasi ini, emas menjadi alternatif menarik bagi investor yang memegang USD,” tulis Commerzbank dalam catatannya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Begini Cara Menabung Emas di Pegadaian
Outlook kebijakan moneter jangka pendek juga dinilai memberikan dorongan tambahan bagi emas.
Dolar AS mendekati level terendah tiga tahunnya terhadap sejumlah mata uang utama, sehingga membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lain.
Pasar kini memperkirakan bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Juni, setelah sebelumnya jeda pada Januari.
Ekspektasi pasar memperkirakan total pemangkasan sebesar 100 basis poin pada tahun ini.
Investor kini menantikan pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell, yang dijadwalkan berbicara pada Rabu, untuk mendapatkan sinyal lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi, Goldman Sachs Prediksi Emas Menuju US$ 4.000
Sementara itu, harga perak spot melemah tipis 0,1% menjadi US$32,32 per ons troi, platinum naik 0,9% ke US$959,75, dan palladium menguat 1,7% menjadi US$972,57.
Selanjutnya: Wall Street Ditutup Melemah Tipis Selasa (15/4), Ketidakpastian Tarif Bikin Gelisah
Menarik Dibaca: 4 Jenis Minuman Ini Terbukti Ampuh Bersihkan Usus Kotor dari Sisa-Sisa Makanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News