Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pasca pernyataan The Fed Kamis (30/7) dini hari tadi, harga emas kehilangan sinarnya. Jika harga emas di bursa Commodity Exchange melanjutkan pelemahannya, tidak demikian dengan emas batangan PT Antam Tbk yang masih bertahan di level yang sama sejak sepekan terakhir.
Mengutip Bloomberg, Kamis (30/7) pukul 15.03 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Commodity Exchange tercatat ambruk 0,73% ke level US$ 1.085 per ons troi. Ini merupakan level terendahnya sejak 2010 lalu. Harga tersebut sudah merosot 0,91% dalam sepekan terakhir.
Sedangkan emas batangan PT Antam Tbk seperti yang dikutip dari www.logammulia.com bergerak stagnan di level Rp 547.000. Bahkan level ini sudah bertahan sejak sepekan terakhir. Dengan harga buyback yang hanya naik Rp 1.000 ke Rp 469.000.
Alwy Assegaf, Analis SoeGee Futures menuturkan hasil FOMC menjadi faktor utama yang membebani pergerakan emas. Meski tidak memberikan sinyal pasti kenaikan suku bunga akan terjadi pada 16-17 September 2015 mendatang, namun The Fed memastikan data perekonomian AS menjadi kunci utama.
“Pasar harus jeli dengan ekonomi The Fed untuk beberapa bulan ke depan karena di sana tersimpan sinyal kenaikan The Fed funds rate,” kata Alwy, Kamis (30/7).
Adapun salah satu faktor terdekat yang menjadi patokan adalah GDP kuartal dua 2015 AS Kamis (30/7) malam yang diprediksi naik dari minus 0,2% jadi 2,6%.
Selanjutnya inflasi AS apakah mendekati target 2% berkaca pada data yang akan rilis Senin (3/8) dan Jumat (28/7) mendatang. Upah tenaga kerja pada Jumat (31/7), Jumat (7/8) dan Jumat (4/9) dengan target tumbuh sekitar 0,7%. Terakhir angka tenaga kerja yang rilis Jumat (7/8) dan Jumat (4/9) diharapkan mempertahankan level di atas 200 ribu.
Perhatian pasar yang terfokus pada kenaikan suku bunga The Fed ini menjadikan peran emas sebagai safe haven tidak lagi bersinar. Diduga Alwy, ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2015.
“Asumsi naik September 2015, setelah naik harga tetap terkikis dengan kemungkinan di Desember 2015 naikin lagi nggak,” katanya.
Itu mempengaruhi harga emas batangan. Sebab pergerakan harga yang stagnan terjadi karena rendahnya harga emas spot dan ambruknya rupiah hingga menyentuh level terendah sejak 1998 seiring dengan menguatnya USD. “Terjadi tarik menarik sentimen,” jelas Alwy.
Pergerakan emas batangan yang tidak signifikan ini diprediksi akan bertahan hingga sepekan mendatang. Oleh karena itu, investor pun disarankan untuk mengambil sikap hold.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News