kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Ekspor melorot makin dalam, Analis: Harga CPO bisa ke Level RM 1.880


Selasa, 11 Juni 2019 / 19:30 WIB
Ekspor melorot makin dalam, Analis: Harga CPO bisa ke Level RM 1.880


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diselimuti sentimen negatif, harga crude palm oil (CPO) masih sulit bangkit dari level rendah. Bahkan, jika permintaan ekspor merosot semakin dalam sepekan ini, CPO berpeluang menyentuh level RM 1.800 per metrik ton.

Menurut data Bloomberg Senin (10/6) harga CPO kembali menyentuh level rendah RM 1.994 per metrik ton. Padahal, sebelumnya, harga CPO juga pernah turun 1,8% menjadi RM 1.991 pada 14 Mei.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan harga CPO belum memiliki harapan untuk bangkit dalam waktu dekat, baik dilihat secara fundamental maupun teknikal.

Sebagaimana diketahui, minyak sawit berjangka Malaysia mencatatkan penurunan harga 2% pada perdagangan Senin (10/6), menyusul kerugian atau penurunan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) di Amerika dan melemahnya permintaan ekspor.

Sementara itu, di awal Juni, yakni periode 1 Juni-10 Juni ekspor minyak sawit Malaysia turun sekitar 31% dari periode yang sama di Mei, sebagaimana laporan perusahaan inspeksi AmSpec Agri Malaysia dan Intertek Testing Services.

Melambatnya permintaan ekspor tersebut, tentunya berkontribusi pada peningkatan tingkat persediaan dan membebani harga patokan minyak sawit. Ditambah, pasokan minyak sawit Malaysia per April turun 6,6% menjadi 2,73 juta ton.

"Sampai saat ini, negatif sentimen masih belum banyak berubah. Untuk itu harga CPO masih akan bearish, berharap speculative buying dengan kecenderungan harga oversold. Fundamental juga masih buruk," ungkap Wahyu, Selasa (11/6).

Dilihat secara teknikal, beberapa indikator seperti stochastic, MACD, moving average dan indikator lainnya menurut Wahyu kompak berada di area negatif. Untuk itu, harga CPO masih akan bertahan di area bearish.

Untuk perdagangan besok, harga CPO diperkirakan bakal berada pada rentang support RM 1.970, RM 1.940 dan Rp 1.900 per metrik ton. Sedangkan untuk level resistance, berada pada kisaran RM 2.010, RM 2.050 dan RM 2.080 per metrik ton. 

Untuk sepekan, harga CPO berpotensi menuju level terendah RM 1.880 per metrik ton, sedangkan ruang untuk menguat di level RM 2.100 per metrik ton.

"Memungkinkan ke level RM 1.880 per metrik ton dalam sepekan, jika penurunan ekspor berlanjut makin dalam. Tapi juga oversold level, sudah sangat murah," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×