Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) yang belum kunjung usai turut mengganggu kelangsungan bisnis PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF). Pemasaran dan distribusi produk SAMF mengalami pembatasan sehubungan dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kepada Kontan.co.id, Direktur Saraswanti Anugerah Makmur Dadang Suryanto mengatakan, hambatan terjadi di semua wilayah pemasaran SAMF. ”Hambatan terjadi di semua wilayah, meliputi ketersediaan armada angkutan dan proses bongkar muat barang,” ujar Dadang kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7).
Asal tahu, SAMF memiliki 12 wilayah pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Medan, Pekanbaru, Jambi, Yogyakarta, Surabaya, Sampit, hingga Balikpapan.
Baca Juga: Terganggu pandemi, Saraswanti (SAMF) prediksi pendapatan turun kurang dari 25%
Selain itu, Covid-19 juga berdampak pada penagihan pembayaran pelanggan SAMF. Penagihan (pembayaran dari konsumen) mengalami perlambatan yang tercermin dari nilai piutang yang meningkat dibandingkan posisi Desember tahun 2019
Dadang melanjutkan, pandemi Covid-19 juga turut mempengaruhi suplai bahan baku SAMF. Hal ini seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial di negara-negara importir bahan baku SAMF yakni China, Rusia, dan Mesir.
Guna mengatasi hal ini, SAMF mencari alternatif sumber bahan baku dari kawasan atau negara yang tidak berdampak Covid-19, seperti Laos dan Kanada. Selain kedua Negara ini, Dadang mengatakan Yrdania dan Uzbekistan juga menjadi Negara alternatif bahan baku pupuk SAMF.