kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Ekspansi Buka 1.000 Gerai Berlanjut di 2025, Cek Rekomendasi Saham Alfamart (AMRT)


Rabu, 01 Januari 2025 / 15:36 WIB
Ekspansi Buka 1.000 Gerai Berlanjut di 2025, Cek Rekomendasi Saham Alfamart (AMRT)
ILUSTRASI. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) bakal melanjutkan ekspansi pembukaan 1.000 toko baru di 2025.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten pengelola gerai Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) bakal melanjutkan ekspansi pembukaan 1.000 toko baru di 2025. Jaringan toko yang semakin luas menjadikan AMRT sebagai toko belanja favorit bagi masyarakat.

Adapun AMRT mencatatkan pendapatan kumulatif sebesar Rp 88,21 triliun pada Januari-September 2024. Sedangkan, laba bersih AMRT tumbuh 9,79% YoY menjadi Rp 2,48 triliun dibandingkan Rp 2,26 triliun per September 2023.

Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey mencermati, pertumbuhan dua digit pendapatan AMRT dilatarbelakangi oleh shifting behaviour masyarakat khususnya kelas menengah. Segmen kelas menengah beralih dari grocery berformat besar ke grocery berformat kecil, namun berada dekat dengan masyarakat seperti Alfamart.

Perihal pembukaan gerai di luar pulau Jawa memang seharusnya membuat pengeluaran operasional AMRT semakin terjaga. Pembukaan di luar Jawa juga membuka pasar baru yang terlihat dari pertumbuhan penjualan tiap toko (SSSG) AMRT di atas 5,0% selama Januari–September 2024.

Baca Juga: 300-an Toko Alfamart Ditutup Tahun 2024, Apakah Terancam Bangkrut?

Andhika tetap optimistis AMRT dapat melanjutkan tren positif di tahun depan seiring rencana pembukaan 1.000 gerai baru. AMRT juga memperhatikan produktivitas tiap gerai yang dikelola.

Terlebih lagi, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% untuk tahun 2025 diputuskan hanya untuk barang kategori mewah yang diumumkan pemerintah pada Selasa (31/12). Keputusan tersebut menjadi angin segar karena kenaikan PPN secara umum dapat membebani masyarakat, sehingga harus cermat memilih barang kebutuhan sehari-hari di toko serba ada seperti Alfamart.

Panin Sekuritas memandang kenaikan PPN 12% kurang tepat di tengah lesunya daya beli masyarakat khususnya segmen masyarakat menengah ke bawah. Kenaikan pajak ini nantinya akan berimbas pada naiknya harga jual dan turut meningkatkan biaya produksi ataupun logistik yang juga terkena PPN.

‘’Kami masih memandang positif AMRT untuk ke depannya,’’ ujar Andhika kepada Kontan.co.id, Rabu (1/1).

Baca Juga: 300-an Toko Alfamart Ditutup Tahun 2024, Ini Rencana Bisnis AMRT Tahun 2025

Analis CGS CIMB Sekuritas Baruna Arkasatyo mengatakan, toko modern atau modern trade memang saat ini jauh lebih disukai oleh masyarakat daripada pasar-pasar tradisional atau warung kecil yang disebut general trade.

Menurut data Nielsen, sejak tahun 2015, modern trade semakin populer dengan catatan pertumbuhan penjualan sebesar 5% antara tahun 2015 dan Januari hingga September 2024, dibandingkan dengan general trade yang hanya bertumbuh 4%. Di Indonesia, Alfamart (AMRT) dan Indomaret (unlisted) merupakan pemain utama modern trade dengan pangsa pasar masing-masing lebih dari 30% per September 2024.

Oleh karena itu, Baruna memperkirakan pangsa penjualan modern trade akan terus melampaui general trade dalam dua tahun ke depan. Terkhusus AMRT yang memiliki 23 ribu toko per September 2024, jumlah toko yang besar itu membuat AMRT punya pengaruh terhadap pemain FMCG untuk meluncurkan SKU dengan cepat dalam skala besar.

‘’Jangkauan distribusi AMRT yang terus berkembang memberikan bargaining power terhadap perusahaan-perusahaan FMCG, sebagaimana dibuktikan dengan margin yang terus mengalami peningkatan,’’ ungkap Baruna dalam riset 5 Desember 2024.

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

Adapun margin laba kotor atau gross profit margin (GPM) AMRT tercatat 21% per September 2024, dibandingkan 15% pada tahun 2010. CGS CIMB Sekuritas memproyeksi adanya kenaikan GPM sekitar 11-17 bps per tahun selama 2025-2027.

Selain itu, meskipun sudah memiliki jumlah gerai Alfamart cukup besar, AMRT dipandang masih memiliki ruang untuk berkembang. Jumlah toko AMRT diperkirakan akan mencatat CAGR sebesar 5% selama periode 2024-2027.

Perlu diketahui, AMRT juga menutup sekitar 300 toko di sepanjang tahun 2024. Berdasarkan liputan Kontan, manajemen AMRT menyatakan penutupan gerai merupakan strategi Alfamart untuk optimalisasi produktivitas dari setiap gerainya.

Kendati demikian, ekspansi pembukaan toko baru Alfamart di tahun depan diungkapkan masih akan berlanjut. Di tahun 2025, AMRT kembali menargetkan pembukaan sekitar 800-1.000 toko baru.

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Buka 1.000 Lebih Gerai Baru pada 2024

Baruna menambahkan, duopoli saat ini yakni AMRT dan Indomaret diperkirakan akan tetap sehat di masa mendatang karena kedua pemain telah menikmati keuntungan margin yang berkelanjutan sejak 2017. Namun AMRT berada dalam keuangan yang lebih kuat dibandingkan Indomaret, sehingga kemungkinan Indomaret menahan diri untuk melakukan perang harga.

Katalis positif bagi AMRT ialah penambahan gerai baru yang lebih tinggi dari ekspektasi dan ekspansi margin. Sedangkan, risiko negatif yang perlu diwaspadai adalah tren PHK masih tinggi, persaingan meningkat di industri ritel dan menurunnya pembukaan toko baru.

Baruna menyarankan add untuk AMRT dengan target harga sebesar Rp 3.250 per saham. Sedangkan, Andhika merekomendasikan buy untuk AMRT dengan target harga di Rp 3.600 per saham.

Selanjutnya: Serangan Ekstensi Chrome Ancam Keamanan Anda, Hacker Bypass 2FA dengan Cerdik!

Menarik Dibaca: BSI Bidik 10 Juta Pengguna BYOND by BSI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×