Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menggunakan dana obligasi sebesar Rp 2,83 triliun untuk ekspansi. Dari total dana penerbitan obligasi Rp 3 triliun pada 2011 lalu, sisa dana obligasi ANTM tinggal Rp 157,8 miliar. Dengan begitu, dana obligasi ANTM sudah terserap 94,72%.
Tato Miraza, Direktur Utama ANTM merinci, ANTM telah memakai dana obligasi itu untuk ekspansi Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) dan pembukaan tambang nikel di Maluku Utara, serta tambang bauksit di Kalimantan Barat. Sebesar 68% dana obligasi untuk proyek Pomalaa.
Sebesar 9,54% untuk pembukaan tambang nikel, dan sisanya sebesar 22,46% untuk investasi rutin. Selain dari obligasi, ANTM juga akan mendapat suntikan modal dari pemerintah sebesar Rp 7 triliun untuk penyelesaian proyeknya.
Dana terbesar dari pemerintah itu masih dialokasikan menyelesaikan proyek Pomalaa. Proyek ini akan mendongkrak kapasitas produksi nikel pabrik Pomalaa dari 18.000-20.000 ton per tahun menjadi 27.000-30.000 ton per tahun. Delapan tahap proyek tersebut diharapkan rampung pada Oktober 2015. ANTM juga meraih pinjaman US$ 160 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News