Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen komestik dan produk perawatan tubuh PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) memproyeksi, kinerja pada tahun 2021 masih akan tumbuh dobel digit, baik di sisi top line maupun bottom line. Sebagai informasi, pada tahun 2020, Victoria Care menargetkan pertumbuhan pendapatan 30% dan laba bersih 25% secara tahunan.
Direktur Utama sekaligus pendiri Victoria Care Indonesia Billy Hartono Salim yakin, kondisi makroekonomi akan jauh lebih baik pada tahun depan. "Hal itu seiring dengan optimisme segera dilakukannya vaksinasi dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja," tutur Billy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/12).
Sebagai gambaran, Victoria Care memperoleh pendapatan sebesar Rp 797,79 miliar sepanjang tahun 2019. Sementara itu, laba bersih selama tahun 2019 penuh berjumlah Rp 111,76 miliar.
Untuk mencapai target tahun depan, Victoria Care akan terus berinovasi dengan meluncurkan produk-produk baru yang sedang atau yang bakal tren di industri kosmetik dan produk perawatan tubuh. "Kami juga akan memperluas pasar ekspor ke negara China dan dalam negeri," ucap Billy.
Baca Juga: Resmi tercatat di BEI, saham Victoria Care Indonesia (VICI) melesat 35%
Saat ini, Victoria Care memiliki jaringan distribusi produk dari Aceh hingga Papua dan jaringan global ke beberapa negara di Asia dan Timur Tengah. Negara tujuan ekspor utama di Asia adalah Jepang, China, Korea, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Hong Kong.
Dalam beberapa tahun ke depan, Victoria Care juga berencana menambah kapasitas produksinya dengan membangun pabrik baru. Asal tahu saja, utilisasi produksi di pabrik yang ada saat ini sudah sebesar 68% dari total kapasitas terpasang.
Baca Juga: Minat Investor dalam IPO Victoria Care Indonesia Melebihi Ekspektasi,
Kapasitas Victoria Care untuk produk kosmetik berjumlah 140 juta buah per tahun. Sementara kapasitas produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) sebanyak 40 juta buah per tahun.
Menurut Billy, Victoria Care menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar untuk empat tahun ke depan. "Penggunaan dananya ditujukan untuk pembangunan pabrik baru beserta mesin yang dibutuhkan," ucap Billy. Sumber capex ini berasal dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Baca Juga: Gelar IPO, Victoria Care Mengincar Kenaikan Pendapatan 30%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News