Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
Edbert juga menyebut memang kini tensi perang dagang AS dan China mereda karena menunda kenaikan tarif atas impor China. Namun, kesepakatan tersebut sifatnya penundaan yang artinya isu terkait perang dagang masih belum tuntas dan masih ahrus menunggu keputusan final. Kekhawatiran pelaku pasar pun belum hilang.
Sentimen negatif lain yang melanda adalah pelemahan rupiah terhadap dollar. Rupiah melemah di atas Rp 14.000 per September. Kondisi tersebut membuat penurunan dana kelolaan juga terjadi pada reksadana saham denominasi dollar AS yang aset dasarnya diinvestasikan di Indonesia.
Baca Juga: Tahun Ini, Kinerja Reksadana Campuran Bisa Tumbuh 8%
Jika perang dagang berakhir dan pertumbuhan ekonomi global membaik maka reksadana saham syariah global bisa balik berkinerja unggul.
Soni menyarankan reksadana saham denominasi dollar AS tetap menarik dan cocok dimiliki investor yang memiliki dan membutuhkan dollar AS, siap berinvestasi minimal satu tahun dan tidak khawatir akan volatilitas.
Senada, Edbert mengatakan reksadana jenis ini bisa tetap dipilih untuk diversifikasi portofolio investasi dengan tetap memperhatikan profil risiko masing-masing investor.
Baca Juga: IHSG Menyeret Turun Dana Kelolaan Reksadana Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News