Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pemulihan kondisi ekonomi, saham-saham dari sejumlah sektor bisa dicermati. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, sektor yang akan lebih dulu menikmati membaiknya ekonomi adalah sektor perbankan.
Sektor perbankan diuntungkan karena ada potensi pertumbuhan kredit dari perusahaan yang membutuhkan tambahan modal kerja.
Kemudian, sektor otomotif juga dinilai menjadi salah satu sektor yang mengalap berkah di tengah perbaikan ekonomi, terlebih pemerintah telah memperpanjang insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) hingga akhir tahun 2021.
Yang tak kalah menarik, ada juga sektor barang konsumsi. Hendriko menjelaskan, pada dasarnya sektor barang konsumsi merupakan sektor yang defensif. Namun, investor sempat meninggalkan sektor ini dan lebih melirik sektor teknologi.
“Sektor consumer juga masih cukup bagus karena valuasinya masih murah. Ke depannya diproyeksi sektor properti juga sudah mulai bisa berjalan,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/10).
Baca Juga: Kenaikan harga batubara sokong kinerja Bukit Asam (PTBA), simak rekomendasi sahamnya
Meski demikian, perkembangan kasus Covid-19 masih menjadi tantangan. Jika kasus pandemi Covid-19 meningkat pesat, hal ini akan memperlambat pemulihan ekonomi dan bisa jadi sentiment negatif.
Dari sektor perbankan, Hendriko menjagokan saham BBNI, BMRI, dan BBTN. Selain karena valuasinya yang masih murah ketimbang saham bank lainnya, kinerja emiten perbankan tersebut juga masih cukup solid.
Dari sektor otomotif ia memilih saham ASII, dan dari consumer goods ada saham ICBP. Ia merekomendasikan pelaku pasar bisa beli saham-saham tersebut dengan target harga untuk BBNI di Rp 8.000, BMRI Rp 8.900, BBTN di Rp 1.900, ASII dengan target harga Rp 7.000, dan ICBP dengan target harga Rp 12.000.
Sementara itu, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, sektor yang lebih dulu menikmati pemulihan ekonomi yaitu dari sektor perbankan, disusul dari sektor teknologi, telekomunikasi, dan pertambangan.
Tahap selanjutnya, kata Ike, ada sektor konstruksi, ritel, dan barang konsumsi. “Tahap akhir jika kondisi pemulihan terus membaik maka dari sektor transportasi, akomodasi perhotelan, dimana sektor ini merupakan yang paling terdampak,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ike memperkirakan, kinerja emiten dari sektor yang paling terdampak paling minim bisa kembali pulih di fase sebelum pandemi pada 2022-2023. Adapun untuk sektor yang paling terdampak seperti transportasi dan akomodasi perhotelan membutuhkan waktu lebih panjang untuk kembali pulih.
Di tengah perbaikan ekonomi ini, ia memandang saham-saham seperti BBRI, BMRI, WIKA, WSKT, WEGE, TLKM, ASII, LSIP, dan AALI menarik untuk dicemati.
“Adapun saham yang berbasis komoditas batubara sudah mengalami kenaikan yang sangat fantastis dan berisiko profit taking,” pungkasnya.
Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham Emiten Rokok di Tengah Rencana Kenaikan Tarif Cukai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News