kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekonom: Dampak virus corona masih menekan obligasi jangka pendek


Selasa, 26 Mei 2020 / 17:55 WIB
Ekonom: Dampak virus corona masih menekan obligasi jangka pendek
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

Di tengah kondisi saat ini, sebenarnya aliran dana asing kembali mengalir ke pasar obligasi dalam negeri. Asal tahu saja, merujuk data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, dana asing yang berada di Surat Berharga Negara (SBN) tercatat capai Rp 1.850,29 triliun hingga Rabu (20/5). Jumlah tersebut sudah lebih tinggi ketimbang di awal Mei yang baru Rp 1.833,65 triliun.

Kendati demikian, Fikri menilai aliran dana asing sifatnya relatif temporer karena secara fundamental perekonomian Indonesia di kuartal II-2020 akan terdampak cukup signifikan akibat pandemi virus corona. 

Baca Juga: Pengamat: Dampak new normal ke pasar modal masih sulit diperkirakan

Lebih lanjut, dia mengkhawatirkan hal tersebut akan kembali memberi tekanan pada pasar SUN dan pasar keuangan domestik.

“Secara jangka pendek, setidaknya hingga tiga bulan mendatang, pasar obligasi masih akan cenderung stabil dengan volatilitas terbatas. Namun dalam enam bulan ke depan, jika pandemi sudah ditangani dengan lebih baik, seharusnya pasar SUN akan sangat menarik dengan aliran modal asing yang cukup kuat juga,” pungkas Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×