kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Eka Sari Lorena (LRNA) mengerem ekspansi pada tahun ini


Selasa, 23 Februari 2021 / 13:06 WIB
Eka Sari Lorena (LRNA) mengerem ekspansi pada tahun ini
ILUSTRASI. Manajemen PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (Lorena). KONTAN/BAihaki/26/8/2020


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memberikan imbas negatif untuk banyak emiten, tak terkecuali PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA). Dwi Rianta Soerbakti, Managing Director Lorena Transport mengatakan sekarang ini perusahaan masih dalam posisi bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, perekonomian Indonesia masih belum kondusif dikarenakan efek pandemi Covid-19. Sehingga, pihaknya mengaku belum ada rencana ekspansi untuk menambah armada pada tahun ini. "Percuma saja, kita inject armada-armada baru, tapi demand dari masyarakat masih sangat rendah," ujarnya pada Kontan, Selasa (23/4).

Ia memperkirakan kinerja akan mulai pulih dan meningkat pada tahun 2020. Ia mengaku, sekarang ini permintaan masih tercatat turun drastis hingga 50%, hampir di seluruh layanan baik Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Jakarta Residence Connexion (JRC), Jabodetabek Airport Connexion (JAC), dan Transjabodetabek Regular (TJR).

Baca Juga: Data terbaru, BEI sebut ada sekitar 32 perusahaan tercatat memiliki ekuitas negatif

"Kami hanya beroperasi 50% dari biasanya. Load factor hanya di kisaran 63%," tambahnya.

LRNA menyadari tak terlalu banyak yang bisa dilakukan dari sisi strategi market karena permintaan menurun drastis. Dwi bilang, Lorena diuntungkan karena kredit atau kewajiban ke pihak bank serta leasing sangat sangat kecil. Adapun berdasar RTI DER LRNA tercatat 21,42%.

Mengenai target kinerja, Dwi belum dapat menyampaikan banyak hal. "Target 2021 masih sulit diprediksi. Terlalu banyak uncertainty yang menyebabkan sulit bagi kami untuk membuat target yang akurat," pungkasnya.

Selanjutnya: Low Tuck Kwong kembali membeli saham Bayan Resources (BYAN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×