Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyalur beras premium PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatatkan kinerja sehat hingga kuartal III 2018. Penjualan HOKI mencapai Rp 1,06 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, tumbuh 17,78% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Margin laba kotor HOKI hingga akhir September lalu mencapai 14,50%, turun tipis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 14,96%. Sementara laba bersih Buyung Poetra melonjak 95,04% menjadi Rp 70,76 miliar daripada tahun lalu Rp 36,28 miliar.
Dion Surijata, Investor Relations Buyung Poetra Sembada mengatakan, laba bersih HOKI naik pesat pada kuartal III 2018 karena pihaknya banyak melakukan efisiensi sejak harga eceran tertinggi (HET) beras diberlakukan tahun lalu. Asal tahu saja, beban penjualan HOKI merosot 51,39% menjadi Rp 21,81 miliar. Sedangkan beban umum dan administrasi turun 7,71% menjadi Rp 30,03 miliar.
HOKI mulai memperbanyak kanal penjualan dengan merambah e-commerce sejak akhir tahun lalu. Produk beras Topi Koki milik HOKI sudah masuk di JD.id, setelah sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Elevenia.
Meski ada pertumbuhan kinerja pada kuartal III, Dion bilang HOKI tidak merevisi proyeksi kinerjanya di akhir 2018. "Kami tetap targetkan kenaikan sekitar 10%-15% pertumbuhan tiap tahun," kata Dion kepada kontan.co.id, Rabu (31/10).
Bila dihitung, penjualan tahun ini akan berkisar Rp 1,32 hingga Rp 1,39 triliun mengingat penjualan di tahun lalu sekitar Rp 1,2 triliun.
Total aset HOKI pada September 2018 naik 27% menjadi Rp 732,1 miliar dari Rp 576,96 miliar pada akhir 2017.
Liabilitas HOKI pada September 2018 juga naik 89,5% menjadi Rp 191,421 miliar dari Rp 100,98 miliar pada akhir 2017. Ekuitas HOKI naik 95% menjadi 70,081 miliar dari Rp 35,961 miliar pada akhir 2017.
Soal utang usaha pihak ketiga yang naik cukup besar, ia mengatakan bahwa ada peningkatan modal kerja seiring permintaan beras di pasar. "Selain itu, kami juga melakukan investasi penambahan lini mesin di pabrik yang ada dan membangun pembangkit listrik berbahan bakar kulit padi dan pabrik baru di Sumatra Selatan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News