kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

Efisiensi, Garuda menargetkan bisa mencetak untung di 2018


Selasa, 23 Januari 2018 / 17:59 WIB
Efisiensi, Garuda menargetkan bisa mencetak untung di 2018
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) cukup optimistis dalam menyambut tahun 2018. Perusahaan penerbangan pelat merah ini menargetkan sudah bisa mencatatakan kinerja positif tahun ini sejalan dengan strategi-strategi yang dilakukan.

Tahun ini, Garuda Indonesia menargetkan bisa mengantongi laba bersih sebesar US$ 8,7 juta. Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Helmi Satriyono mengatakan, kinerja GIAA di bawah pimpinan yang baru terus mengalami perbaikan sejalan dengan program-program yang sudah jalan.

Pada kuartal II 2017 Garuda bisa menekan biaya walaupun masih rugi. Lalu kuartal III Garuda membukukan keuntungan US$ 61 juta. Sementara kuartal IV masih belum bisa dipaparkan. "Kemungkinan masih akan rugi tetapi penurunan rugi sudah sangat besar, " kata Helmi, Selasa (23/1).

Untuk program jangka panjang, GIAA berhasil melakukan negosiasi dengan pihak leasor untuk mengundur pengadaan armada dua sampai tiga tahun ke depan. Ini dilakukan untuk menekan biaya yang dikeluarkan karena 92% pesawat Garuda Indonesia merupakam sewa. 

Lewat program-program tersebut, GIAA berhasil melakukan efisiensi sebesar US$ 113 juta. Tahun ini, Garuda akan melanjutkan langkah-langkah tersebut dan menargetkan bisa melakukan efisiensi di bawah US$ 100 juta.

Tahun ini, GIAA menargetkan jumlah penumpang 26,5 juta atau naik 2,5 juta dari pencapaian tahun 2017. Garuda Indonesia menargetkan pendapatan secara konsolidasi sebesar US$ 4,9 miliar tahun ini. Kontribusi pendapatan paling besar masih dari penumpang. Jika tahun lalu kontribusi penumpang mencapai US$ 2,6 juta maka tahun ini ditargetkan mencapai US$ 3,2 juta.

Sementara sisanya akan disumbang dari bisnis lain seperti kargo, ground handling, penerbangan carter, dan pendapatan lain-lain. "Kerja sama dengan perusahaan kargo tahun ini pendapatannya ditargetkan naik 15% tahun ini. Sementara pendapatan penerbangan carter kami targerkan US$ 60 juta tahun ini dari US$ 44 juta dan pendapatan auxiliary naik dari US$ 37 juta menjadi US$ 60 juta." kata Helmi.

Helmi menambahkan, pihaknya akan terus melanjutkan program-program perbaikan untuk mencapai misi agar nilai perusahaan bisa mencapai US$ 3,5 miliar pada 2020 dan bisa mencapai target net profit US$ 170 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×