Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berhasil mencatatkan kinerja yang gemilang pada kuartal III-2019. Pendapatan dan laba bersih emiten produsen cokelat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
COCO mengantongi penjualan bersih hingga Rp 150,55 miliar pada periode yang berakhir 30 September 2019 atau naik hingga 30,8% secara tahunan.
Penjualan ini terdiri atas penjualan dalam negeri senilai Rp 150,14 miliar dan penjualan ekspor senilai Rp 413,46 juta.
Naiknya pendapatan berimbas pada naiknya laba COCO hingga 109,32% secara tahunan menjadi Rp 5,25 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, COCO hanya berhasil meraup laba bersih senilai Rp 2.51 miliar.
Baca Juga: Penjualan naik 30,8%, Wahana Interfood (COCO) raup laba Rp 5,25 miliar di kuartal III
Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Gendra Fachrurozi mengatakan, pencapaian gemilang ini tidak lepas dari kemampuan perseroan untuk mengelola dan mengembangkan produk yang dipasarkan dan kebijakan harga yang kompetitif.
Selain itu, efisiensi yang terus dilakukan COCO juga terbukti mampu mengerek kinerja perseroan pada kuartal III-2019.
Pencapaian ini juga didorong oleh penjualan melalui platform e-commerce dan baking demo. Sehingga, penjualan COCO pada kuartal III-2019 dapat tumbuh cukup signifikan.
“Kami juga merasakan sampai kuartal-III 2019 kemarin suasana persaingan pasar dirasakan cukup baik,” ujar Gendra kepada Kontan.co.id, Jumat (27/12).
Sementara itu, Gendra menilai naiknya harga kakao saat ini tidak menjadi hambatan bagi COCO dalam menjalankan bisnisnya. Sebab, kenaikan ini justru akan mempengaruhi harga jual produk-produk kakao dan turunannya.
Baca Juga: Wahana Interfood Nusantara (COCO) Antisipasi Kenaikan Harga
Selain itu, lanjut Gendra, COCO memiliki fasilitas produksi biji kakao yang akan membantu dalam penentuan harga jual cokelat di pasar. Sehingga, harga menjadi sangat kompetitif di saat kondisi harga biji kakao sedang mengalami kenaikan.
Bahkan, COCO telah mengantisipasi hal ini dengan melakukan kontrak di muka dengan para pemasok biji kakao.
“Kami melihat hal ini bukan menjadi hambatan di mana Perseroan mayoritas sudah melakukan kontrak di muka dengan para supplier biji kakao untuk kebutuhan bahan baku kakao perseroan di tahun 2020,” pungkas Gendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News