kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.439   -134,00   -0,82%
  • IDX 7.030   -79,14   -1,11%
  • KOMPAS100 1.029   -15,21   -1,46%
  • LQ45 811   -12,07   -1,47%
  • ISSI 210   -1,76   -0,83%
  • IDX30 421   -5,12   -1,20%
  • IDXHIDIV20 507   -5,69   -1,11%
  • IDX80 117   -2,09   -1,76%
  • IDXV30 121   -1,30   -1,06%
  • IDXQ30 139   -1,68   -1,20%

Efek Kebijakan Tarif Donald Trump, Mayoritas Nilai Tukar Dunia Jatuh


Senin, 03 Februari 2025 / 17:55 WIB
Efek Kebijakan Tarif Donald Trump, Mayoritas Nilai Tukar Dunia Jatuh
ILUSTRASI. Mata uang utama dunia, seperti EUR, AUD, GBP, dan CAD yang rata-rata melemah lebih dari 1% terdampak kebijakan tarif Donald Trump.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memulai kebijakan menaikkan tarif barang impor terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Meski begitu, dampaknya berantai menghasilkan mayoritas nilai tukar tertekan terhadap dolar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan dampak dari kebijakan tarif Trump ini berantai. Apalagi jika Uni Eropa juga dikenakan tarif, seperti yang dinyatakan Trump.

Karenanya, ke depan diperkirakan perseroan kian rumit, mengingat Uni Eropa ekonominya sebanding dengan AS sehingga akan memberikan dampak yang sangat besar pada perdagangan global.

"Belum lagi apabila negara-nengara itu kemudian membalas dan Trump kembali menaikkan tarif seperti yang dikatakannya," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (3/2).

Baca Juga: Donald Trump Memulai Perang Dagang, Pasar Global Terguncang

Tercermin dari penurunan mata uang utama dunia, seperti EUR, AUD, GBP, dan CAD yang rata-rata melemah lebih dari 1%. Sebaliknya, negara-negara emerging market penurunan nilai tukarnya di bawah 1%.

Adapun untuk emerging market, nilai tukar negara-negara anggota BRICS, Vietnam, Singapura akan terkena dampak signifikan dari kebijakan tarif Trump. Lalu untuk mata uang utama, EUR, JPY, CAD, NZD, dan AUD yang akan mengalami dampak signifikan.

Lukman menerangkan, untuk BRICS karena memang menjadi sorotan Trump. Lalu Vietnam memiliki surplus yang sangat besar dengan AS, selanjutnya Singapura merupakan negara yang perekonomiannya sangat bergantung pada perdagangan internasional.

Untuk NZD dan AUD sebagai mata uang komoditas, kemudian AUD akibat eksposure pada China yang besar, JPY sebagai ekportir besar. "Lalu CAD karena sudah dikenakan tarif dan hubungan perdagangan dengan AS bisa lebih buruk apabila saling membalas," terangnya.

Baca Juga: Trump Tabuh Perang Dagang, Mata Uang Emerging Market Longsor

Di sisi lain, akibat ketidakpastian ini, sulit memproyeksikan seberapa besar tekanan terhadap nilai tukar tersebut. Apalagi, belum pernah terjadi dalam skala sebesar ini.

"Namun bukan berarti dolar AS akan terus menguat tanpa batas, karena pada akhirnya kebijakan ini juga akan negatif pada perekonomian mereka," kata Lukman.

Untuk rupiah, Lukman melihat pergerakannya juga akan mengikuti pelemahan mata uang lainnya. Namun, ia memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan terus melakukan intervensi.

"Apalagi sekarang didukung revisi PP DHE, tetapi jika tidak diintervensi, idealnya rupiah bisa menyentuh Rp 17.000 per dolar AS," imbuhnya.

Selanjutnya: Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 16.453 Per Dolar AS Hari Ini, Terburuk dalam 6 Bulan

Menarik Dibaca: Waspada! Minuman Tinggi Gula Bisa Memicu Asam Urat lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×