kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Eastparc Hotel akan IPO, begini ulasan para analis


Jumat, 31 Mei 2019 / 11:39 WIB
Eastparc Hotel akan IPO, begini ulasan para analis


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rencana perusahaan hotel dari Yogyakarta, Eastparc Hotel untuk meraih pendanaan di lantai bursa dinilai menarik oleh analis. Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, peruntukkan dana initial public offering (IPO) untuk membuka satu lagi unit hotel dinilainya prospektif bagi kelangsungan perusahaan.

“Lokasi akan dibangunnya hotel strategis mengingat tren pariwisata di Yogyakarta menunjukkan kenaikan baik domestik maupun manca negara,” kata Nafan, Rabu (29/5).

Kehadiran Eastparc menambah deretan perusahaan yang dalam waktu dekat akan listing di bursa. Rencananya perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 412,63 juta saham. Jumlah itu 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.

Saat ini, perusahaan itu memiliki modal dasar sebanyak 13,6 miliar saham dengan nilai nominal Rp 680 miliar. Sedangkan untuk modal ditempatkan dan disetor, Eastparc memiliki 3,71 juta lembar saham dengan nominal mencapai Rp 185, 68 miliar saham.

Dengan begitu total saham perusahaan sebanyak 9,88 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 494 miliar saham.

Khalid Bin Omar Abdat tercatat sebagai pemilik Eastparc dengan jumlah saham terbesar. Total kepemilikan sahamnya sebesar 40,61% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah itu setara dengan 1,67 miliar saham atau nominalnya sekitar Rp 83, 77 miliar.

Dalam prospektus yang diterima Kontan, rencananya pemilik lain Eastparc yaitu Gusti Sabah Binte akan melakukan penawaran terbatas atas 412, 63 juta sahamnya kepada pihak-pihak tertentu. Dengan begitu maka total kepemilikan saham publik akan bertambah menjadi 825, 27 juta.

Tak berhenti disitu, setelah menerbitkan saham, Eastparc juga akan menerbitkan waran. Tercatat, jumlah waran yang akan ditawarkan sebanyak 412,63 juta. Jumlah itu sekitar 11,11% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Initial public offering ini rencananya akan digunakan perusahaan tersebut untuk melakukan ekspansi. Eastparc berencana akan membangun satu unit hotel baru bernama Eastparc Express di Yogyakarta, sebuah hotel bintang empat yang akan dibangun di atas tanah seluas 1.210 meter persegi (m2) dengan luas bangunan mencapai 9.509 m2.

Nantinya, hotel yang akan dibangun itu diproyeksikan akan memiliki 150 kamar. Rp 115 miliar adalah jumlah yang diperkirakan dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengeksekusi rencana tersebut.

Harga penawaran saham ketika IPO nanti diperkirakan berada di kisaran Rp 125 hingga Rp 145 per saham. Nafan menimbang, dengan penggunaan dana untuk ekspansi, harga tersebut masih menarik.

Meski begitu sektor perhotelan dan pariwisata bukan tanpa tantangan. Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menyebut dalam waktu pendek, sentimen harga tiket pesawat masih bisa memengaruhi kinerja perusahaan di sektor tersebut.

“Masyarakat masih butuh penyesuaian terkait hal itu (tiket pesawat). Praktis sektor pariwisata saya prediksikan agak lesu meski dalam jangka panjang masih berprospek,” kata Sukarno, Rabu (29/5).

Terkait dengan Eastparc sendiri, Sukarno menilai penawaran yang diajukan menarik. Fundamental perusahaan serta rasio price equity yang masih di bawah rata-rata menjadi alasan. “PE perusahaan berada di 53,4x hingga 61,9x,” ungkap Sukarno. Angka itu masih dibawah rata-rata industri yang berada di kisaran 711x. Selain itu penawaran waran dengan rasio 1:1 bisa menjadi pemanis bagi para investor.

Eastparc sendiri sedang menyelenggarakan penawaran awal sejak 29 Mei 2019 hingga 20 Juni 2019. Bila tak ada aral melintang, mereka akan resmi tercatat di bursa pada tanggal 5 Juli 2019. UOB Kay Hian Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×