Reporter: Aloysius Brama | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satu lagi perusahaan akan melantai di bursa. Terbaru, sebuah perusahaan dari sub-sektor perhotelan asal Yogyakarta yakni, PT Eastparc Hotel akan memburu pendanaan di pasar modal.
Rencananya perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 412,63 juta saham. Jumlah itu 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Perkiraan harga penawaran akan berada di kisar Rp 125 hingga Rp 145 per saham.
“Akan mulai masa penawaran awal 29 Mei 2019 hingga 20 Juni 2019,” tutur John Octavianus, Head of Investment UOB Kay Hian sebagai penjamin efek emisi, kepada Kontan, Rabu (29/5). Ia juga mengatakan setidaknya Eastparc memproyeksikan dapat meraup dana segar sebesar Rp 51 miliar hingga Rp 60 miliar.
Sedangkan utnuk masa penawaran umum akan dilakukan pada 27 Juni hingga 28 Juni 2019. Rencananya perusahaan akan resmi tercatat di bursa pada tanggal 5 Juli 2019 mendatang.
Saat ini, perusahaan itu memiliki modal dasar sebanyak 13,6 miliar saham dengan nilai nominal Rp 680 miliar. Sedangkan untuk modal ditempatkan dan disetor, Eastparc memiliki 3,71 juta lembar saham dengan nominal mencapai Rp 185, 68 miliar saham.
Dengan begitu total saham perusahaan sebanyak 9,88 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 494 miliar saham. Khalid Bin Omar Abdat tercatat sebagai pemilik Eastparc dengan jumlah saham terbesar. Total kepemilikan sahamnya sebesar 40,61% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah itu setara dengan 1,67 miliar saham atau nominalnya sekitar Rp 83, 77 miliar.
Dalam prospektus yang diterima Kontan, rencananya pemilik lain Eastparc yaitu Gusti Sabah Binte akan melakukan penawaran terbatas atas 412, 63 juta sahamnya kepada pihak-pihak tertentu. Dengan begitu maka total kepemilikan saham publik akan bertambah menjadi 825, 27 juta.
Tak berhenti disitu, setelah menerbitkan saham, Eastparc juga akan menerbitkan waran. Tercatat, jumlah waran yang akan ditawarkan sebanyak 412,63 juta. Jumlah itu sekitar 11,11% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Initial public offering ini rencananya akan digunakan perusahaan tersebut untuk melakukan ekspansi. Eastparc berencana akan membangun satu unit hotel baru bernama Eastparc Express di Yogyakarta, sebuah hotel bintang empat yang akan dibangun di atas tanah seluas 1.210 meter persegi (m2) dengan luas bangunan mencapai 9.509 m2.
Nantinya, hotel yang akan dibangun itu diproyeksikan akan memiliki 150 kamar. Rp 115 miliar adalah jumlah yang diperkirakan dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengeksekusi rencana tersebut.
Pertumbuhan kunjungan wisata di Daerah Istimwa Yogyakarta yang berangsur naik dari tahun ke tahun dilihat sebagai peluang oleh Eastparc. Per 2017, jumlah wisatawan di Yogyakarta mencapai 5,1 juta baik domestik maupun mancanegara. Jumlah itu tumbuh 14,94%.
Dari segi ikhtisar keuangan, per 31 Desember 2018 jumlah aset perusahaan mencapai Rp. 245, 86 miliar. Jumlah itu naik tipis sebesar 9,3% dari aset di tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 224, 86 miliar.
Sedangkan untuk liabilitas, perusahaan masih menanggung kewajiban sebesar Rp 43, 96 miliar. Jumlah itu berlipat bila dibanding tahun 2017 dimana perusahaan mencatatkan liabilitas sebesar Rp 23, 20 miliar.
Dari segi kinerja keuangan, pada akhir tahun 2018 lalu, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 54, 05 miliar. Jumlah itu turun tipis sebesar 0,2% dari pendapatan di tahun 2017 yang sebsear Rp 54, 20 miliar.
Meski begitu, laba perusahaan terpantau mengalami pertumbuhan. Per 31 Desember 2018, Eastparc tercatat mengalami laba sebesar Rp 2,46 miliar. Jumlah itu naik signifikan sebesar 26,15% dari laba di tahun 2017 yang sebesar Rp 1,95 miliar.
Dengan performa laba yang terus bertumbuh, perusahaan berani mengambil langkah kebijakan pembagian dividen sebesar 30% dari laba bersih. Rencananya, pembagina itu akan dimulai dari tahun 2019 hingga seterusnya.
Saat ini Eastparc disebut memiliki satu hotel bintang lima yang berlokasi di Yogyakarta. Hotel itu disebut memiliki 189 kamar dengan masing-masing kelas.
Perusahaan mengklaim, per Desember 2018 lalu tingkat rerata okupansi kamar di hotel Eastparc mencapai 76,4%. Jumlah itu naik dari tahun-tahun sebelumnya dimana tahun 2017 total okupansinya sebesar 71,41% dan di tahun 2016 total okupansinya mencapai 65,16%.
Selain itu, Eastparc juga memiliki 20 ruang pertemuan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibiton). Jumlah ruang itu diklaim terbanyak di DIY-Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News