kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dyandra Media International (DYAN) Buka Suara Soal Pajak Hiburan


Rabu, 24 Januari 2024 / 20:28 WIB
Dyandra Media International (DYAN) Buka Suara Soal Pajak Hiburan
ILUSTRASI. Dyandra Media International (DYAN) mengatakan tidak terdampak kenaikan pajak hiburan 2024.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengenaan pajak hiburan menjadi perhatian sejumlah emiten, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang No.1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Merujuk Pasal 58 ayat 2, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap atau spa ditetapkan paling rendah 40% dan paling tinggi 75%. 

PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) mengatakan tidak terdampak kenaikan pajak hiburan 2024. "Untuk hiburan yang dilakukan oleh Dyandra Grup tetap masuk ke Pasal 58, ayat 1 untuk tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) di mana maksimal pajak yang dikenakan yakni 10%," kata Mirna Goza, Corporate Secretary DYAN, Rabu (24/1).

Melihat peluang pasar yang ada, DYAN optimistis dapat meningkatkan pendapatan sampai dengan 10% di tahun 2024. Untuk mengejar pendapatan, DYAN mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 5%-10% dari total pendapatan.

Baca Juga: Gelar IIMS Februari 2024 Mendatang, Dyandra Hadirkan Pertunjukan Musik Infinite Live

Pendapatan dengan kontribusi terbesar DYAN yaitu sebesar 80,7% berasal dari segmen bisnis dan penyelenggara acara atau pameran. Diikuti oleh kontribusi pendapatan dari segmen bisnis ruang konvensi dan pameran sebesar 11,4%, dari segmen bisnis hotel sebesar 4,2% serta dari segmen bisnis pendukung acara sebesar 3,7% dari total pendapatan.

DYAN akan menggunakan capex tahun ini untuk pengembangan bisnis tourism leisure (operator tiga wahana di Taman Mini Indonesia Indah), renovasi convention and exhibition hall (Dyandra Convention Center Surabaya), pembelian aset di bisnis convention & exhibition hall dan bisnis hotel, pembelian aset lighting dan rigging untuk bisnis supporting industries, dan pembelian aset di bisnis penyelenggaraan acara atau pameran. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer menilai, bisnis DYAN tidak terdampak dari kenaikan pajak. Selain karena memiliki fokus bisnis event dan exhibition organizer, DYAN dinilai masih memiliki prospek bisnis yang cukup cerah di tahun ini.

"DYAN juga masih memiliki prospek bisnis yang cukup cerah di 2024 dengan target pencapaian double digit," kata Miftahul kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1).

Baca Juga: Dyandra Media International (DYAN) Targetkan Pendapatan Naik 10% pada Tahun Ini

Selain itu DYAN juga didukung oleh peningkatan permintaan pasar akan penyelenggaraan event, diselenggarakannya kembali beberapa event annual dan konser musik yang sudah mulai diselenggarakan sejak awal tahun ini.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan untuk wait and see terhadap saham DYAN dengan support Rp 78 dan resistance Rp 82.

"Pergerakan DYAN dalam jangka pendek masih berada pada di fase sidewaysnya. Dari indikator, baik MACD dan Stochastic juga belum menunjukkan tanda penguatan, dimana keduanya masih sideways dan cenderung terkoreksi," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1).

Sedangkan Miftahul merekomendasikan trading buy untuk saham DYAN dengan target harga Rp 90 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×