Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. UK Take Over Panel (TOP) atau badan yang mengawasi dan menetapkan peraturan mengenai aksi akuisisi perusahaan di Inggris memutuskan bahwa Grup Recapital dikategorikan sebagai pihak terafiliasi (concerted party) dengan pemegang saham Bumi Plc lainnya yakni Grup Bakrie dan PT Borneo Lumbung Energi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Berau Coal Energy (BRAU) Rosan P. Roeslani pada Rabu (19/12) malam.
Dalam pernyataannya, Rosan menyayangkan keputusan TOP mengenai hal tersebut. "Selama ini, posisi kami sebagai non-independent, non-executive director di Bumi Plc adalah untuk mewakili Grup Recapital dalam kaitannya dengan kepentingan BRAU yang dikelola secara independen dan profesional sebagai perusahaan publik," tegasnya.
Dia juga bilang, keberadaannya di Dewan Direksi Bumi Plc bertujuan untuk menjaga independensi dan profesionalisme tersebut sehingga pengelolaan BRAU tidak akan dipengaruhi pihak atau nilai-nilai lain yang bertentangan dengan visi, misi, dan kepentingan pemegang saham.
"Namun, kami meyakini secara positif bahwa banyak faktor lain di luar kendali kami yang mendasari putusan TOP tersebut," imbuhnya.
Terkait hal itu, Recapital memutuskan untuk tidak melakukan banding dan menghormati putusan TOP. Sebab, "Sudah terlalu banyak waktu yang terbuang selama beberapa bulan terakhir untuk mengurusi isu-isu di media massa dan di pasar sehingga sehingga sangat tidak produktif untuk pertumbuhan BRAU, bagi jutaan stakeholders perseroan, juga bagi Grup Recapital," papar Rosan.
Tidak hanya itu, Rosan juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari dewan direksi Bumi Plc agar bisa berkonsentrasi penuh menjalan tugasnya sebagai Presiden Direktur BRAU. "Keputusan ini juga saya ambil demi kepentingan manajemen Bumi Plc agar bisa segera menemukan solusi yang terbaik bagi kepentingan seluruh pemegang saham," paparnya.
Sekadar informasi, keputusan TOP yang menetapkan Recapital masih terafiliasi dengan pemegang saham Bumi Plc lainnya memiliki dampak yang cukup besar terhadap Recapital. Dalam wawancara dengan The Jakarta Post pada 5 Desember 2012 lalu, Rosan bilang, Recapital akan kehilangan hak voting dalam menentukan proposal Grup Bakrie.
Catatan saja, saat ini Recapital mengempit 10% saham Bumi Plc dengan hak suara sebesar 13%. Sementara, Grup Bakrie -yang terdiri dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Limited- serta PT Borneo Lumbung Energi & Metal mengempit 47,6% sama Bumi Plc dengan hak voting 29,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News