kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUMI akan memperpanjang izin eksplorasi Gallo Oil


Senin, 17 Desember 2012 / 06:03 WIB
BUMI akan memperpanjang izin eksplorasi Gallo Oil
ILUSTRASI. Karyawan mencoba demo layanan 5G yang tersedia di XL Center, XL Axiata Tower, Jakarta, Rabu (18/8/2021). Meski pendapatan turun, analis rekomendasikan beli saham XL Axiata (EXCL). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Nasib aset PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di Yaman, Gallo Oil (Jersey) Ltd masih belum jelas. Yang terbaru, manajemen BUMI menyatakan akan memperpanjang izin eksplorasi Gallo Oil yang akan berakhir pada Februari 2013.

Dalam laporan eksplorasi yang dirilis Kamis (13/12), manajemen BUMI mengusulkan, Blok R-2 Gallo Oil mulai dibor tahun depan. Usulan tersebut muncul seiring selesainya penyelidikan menyeluruh di area Blok R-2 mulai dari survei permukaan sampai pengambilan data seismic.

BUMI mengklaim, menemukan gas dengan tekanan dan temperatur tinggi, seperti di sumur Al Rizq I. "Penemuan ini membuktikan adanya cadangan gas di struktur Al Rizq yang cukup potensial," tulis manajemen BUMI dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI). BUMI berniat mengebor sumur jika situasi Yaman sudah aman

Manajemen BUMI berharap, hasil penyelidikan ini bisa membantu perpanjangan izin eksplorasi Gallo Oil. "Seharusnya memang diperpanjang (izinnya)," kata Ari Saptari Hudaya, Presiden Direktur BUMI, Jumat (14/12). Namun, BUMI juga harus minta rekomendasi dari manajemen Gallo Oil.

"Posisi kami itu memberi approval atau tidak, jadi mereka (manajemen Gallo Oil) usulkan dulu baru kami telaah," jelas Ari.

BUMI telah memiliki aset tambang minyak dan gas Gallo Oil sejak tahun 2000. Tapi aset yang dibeli dari hasil rights issue senilai Rp 9,31 triliun tersebut sampai sekarang belum juga membuahkan hasil.

Transaksi pembelian Gallo Oil sendiri menyimpan tanda tanya. BUMI membeli Gallo Oil dari Long Haul Holding Ltd. Belakangan terkuak, Long Haul ternyata masih pihak yang terafiliasi dengan Grup Bakrie.

Terkait nasib Gallo Oil, Bursa Efek Indonesia (BEI) belum berniat melakukan tindakan apapun. Pada Jumat lalu (14/12), BEI sebenarnya sudah memanggil manajemen BUMI yang diwakili langsung oleh Ari Hudaya.

Namun, BEI tidak menanyakan nasib dan rencana BUMI atas Gallo Oil. "Tadi kami hanya fokus menanyakan kondisi terkini kisruh Bumi Plc," kata Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI.

Jumat pekan lalu (14/12), harga BUMI menurun 1,56% ke Rp 630 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×