kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Dugaan senjata kimia di Suria dongkrak emas hitam


Selasa, 27 Agustus 2013 / 08:58 WIB
Dugaan senjata kimia di Suria dongkrak emas hitam
ILUSTRASI. Aturan terbaru perjalanan dalam negeri dengan pesawat yang resmi berlaku mulai 5 April 2022. Penumpang kriteria berikut ini wajib tes antigen dan PCR. ANTARA FOTO/Fauzan.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Harga kontrak minyak dunia pagi ini (27/8) bergerak naik di pasar Asia. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.05 waktu Tokyo, harga kontrak minyak jenis West texas Intermediate (WTI) naik untuk kali ketiga dalam empat hari terakhir yakni sebesar 0,6% menjadi US$ 106,57 per barel.

Kenaikan harga minyak dipengaruhi oleh ketidakstabilan geopolitik di Suriah. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab penuh secara moral atas penggunaan senjata kimia di negaranya.

Menurut Kerry, saat ini Presiden Barack Obama tengah berkonsultasi dengan sejumlah aliansi dan anggota Kongres. "Obama yakin, harus dilakukan perhitungan bagi mereka yang menggunakan senjata paling berbahaya di dunia," jelas Kerry.

Sementara itu, chief investment officer White Funds Management di Sydney Angus Gluskie menyatakan, saat ini isu geopolitik menyebabkan tingginya tingkat ketidakpastian di pasar saham. "Banyak investor yang memilih menunggu. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk menempatkan dana di pasar saham," jelas Gluskie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×