kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dubai Effect Bikin Investor Asia Panik


Jumat, 27 November 2009 / 19:04 WIB
Dubai Effect Bikin Investor Asia Panik


Sumber: Bloomberg | Editor: Cipta Wahyana

JAKARTA. Seperti virus, dampak krisis utang Dubai World terus menyebar. Jumat (27/11), hampir semua bursa saham di kawasan Asia-Pasifik merah membara. Di Hong Kong, harga saham HSBC Holdis Plc dan Standard Chartered Plc tenggelam 7% lebih. Pemicunya, CLS Asia-Pacific Market menyatakan bahwa krisis utang Dubai World akan membawa "dampak negatif" bagi kedua bak ini. Kejatuhan harga saham dua bank itu pun membuat indeks Hang Seng longsor 4,8% menjadi 21.134,50.

Kondisi bursa saham Jepang juga tak lebih baik. Harga saham Obayashi Corp. jatuh 8,7% setelah Daiwa Securities memprediksi, perusahaan ini akan kehilangan pendapatan mereka dari Dubai. Kemarin, indeks Nikkei 225 juga anjlok 3,2% menjadi 9.081,52.

Di bursa Jepang, virus krisis utang Dubai ini mulai menjelma menjadi "penyakit" komplikasi. Sebab, peristiwa itu juga membuat dollar Amerika Serikat (AS) jatuh ke titik terendah dalam 14 tahun terakhir terhadap yen. Hari ini, nilai yen melewati angka keramat 85 yen per dollar AS. Bahkan, nilai yen sempat mencapai 84,83 yen per dollar AS. Ini kurs yen terkuat sejak Juli 1995. Nah, penguatan yen ini akan memukul perusahaan-perusahaan Jepang yang berorientasi ekspor.

Indeks S&P/ASX 200 Indeks di Australia juga merosot 2,9%. Saham BHP Billiton Ltd terpangkas 3,4%. Secara keseluruhan, Indeks MSCI Asia-Pasifik merosot 3,2% ke angka 113,78. Ini penurunan terbesar sejak 30 Maret 2009. Adapun dampak ke bursa Indonesia mungkin baru akan terlihat Senin depan.

Hingga berita ini ditulis, kontrak berjangka indeks Standard & Poor’s 500 di AS juga merosot 2,9%. Ini menjadi sinyal bahwa bursa Amerika mungkin juga akan ikut melemah, setelah Kamis libur Thanksgiving.

Apakah dubai effect akan terus belanjut? "Terlalu dini untuk menyatakan bahwa peristiwa ini menjadi titik balik pasar saham. Tapi, ini mengingatkan bahwa sistem finansial global masih belum beres. Investor harus tetap waspada," ujar Tim Schroeders, manajer investasi Pengana Capital Ltd. di Melbourne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×