kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,37   -3,13   -0.34%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua MI menerbitkan reksadana penyertaan terbatas


Sabtu, 12 Mei 2012 / 09:01 WIB
Dua MI menerbitkan reksadana penyertaan terbatas
ILUSTRASI. Satgas Covid-19 berharap agar mudik Lebaran tahun ini, baik jarak jauh maupun lokal, dapat ditiadakan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Imbal hasil yang menarik menjadi alasan para pemodal menempatkan dana di reksadana penyertaan terbatas (RDPT). Karena itu, beberapa manajer investasi (MI) menawarkan produk baru. Salah satunya adalah PT Sucorivest Asset Management, yang berencana menerbitkan dua RDPT.

Direktur Sucorivest Asset Management Christian Hermawan mengatakan, satu RDPT akan menempatkan dana di sebuah perusahaan. Tapi Christian masih enggan menyebut sektor perusahaan tersebut. Dana yang terkumpul akan digunakan akuisisi.

"Nantinya RDPT akan bertindak sebagai investor minoritas yang akan masuk dan mengakuisisi saham perusahaan," ujar Christian, Kamis (11/5). Target perolehan dana Rp 125 miliar.

Sucorinvest juga berencana menerbitan RDPT dengan aset dasar pembangkit listrik. Produk tersebut ditargetkan bisa mengumpulkan dana hingga Rp 175 miliar.
Namun, Christian mengatakan dua produk tersebut masih dalam tahap penjajakan. "Kami harus menganalisa dari waktu ke waktu sehingga proyek tersebut bisa dimulai tahun ini atau bisa juga tahun depan," harap dia.

MI lain yang akan menerbitkan RDPT adalah PNM Investment Management. Perusahaan itu meluncurkan RDPT dengan aset dasar medium term notes (MTN) yang diterbitkan oleh perusahaan induknya, PT PNM Persero. Produk bernama RDPT PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2012 tersebut diluncurkan Jumat (11/5). Perolehan dana RDPT itu adalah Rp 270 miliar.

MQ Gunadi, Direktur Utama PNM Investment Management mengatakan penerbitan RDPT tersebut sebagai salah satu diversifikasi sumber pembiayaan pembiayaan kepada usaha mikro kecil (UKM). "Dana tersebut digunakan seluruhnya untuk UKM melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM)," ujar dia. Tahun lalu, PNM juga menerbitkan RDPT senilai Rp 200 miliar.

Direktur PT Infovesta Utama, Parto Karwito, mengatakan, penerbitan RDPT dengan aset dasar sektor riil marak, karena banyak proyek infrastruktur yang bergulir.
Ia menambahkan, MI bersemangat menerbitkan RDPT karena bisa memanfaatkan produk itu untuk membiayai proyek yang dikerjakan oleh perusahaan dalam satu grup.

Jadi, selain mendapatkan dana dari investor untuk pembiayaan proyek, manajer investasi juga memperoleh fee MI. "Bunganya juga lebih rendah dibandingkan harus meminjam ke bank," ujar dia.

Bagi investor, RDPT menarik karena memberikan return lebih tinggi daripada reksadana yang lain. Setidaknya, RDPT dengan tenor tiga tahun bisa memberikan return 11% - 12% per tahun.

Namun harus diingat, risiko RDPT juga tinggi. "Investor harus melihat apakah proyek tersebut memiliki keberlangsungan hidup. Bila perlu, investor bisa berkonsultasi dengan pihak ketiga," saran dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×