Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali membukukan rekor tertinggi baru. Jumat (10/5), IHSG menguat 0,32% ke 5.105,93. Kenaikan IHSG mengkonfirmasi tren bullish mingguan IHSG. Selama sepekan IHSG naik 3,66%.
Analis Trust Securities, Yusuf Nugraha mengatakan, perdagangan pekan ini sangat positif. Data ekonomi Amerika Serikat dan Asia menopang pergerakan bursa sehingga berhasil mencetak dua kali all time high dalam sepekan.
Namun, kenaikan IHSG yang cukup tinggi menjadi sinyal konsolidasi pada pekan depan. Prediksi Yusuf, dalam dua hari perdagangan di awal pekan depan, IHSG bisa terkoreksi dan selanjutnya akan menguat. "Atau bisa sebaliknya," tutur dia, Jumat (10/5).
IHSG akan dibayangi sentimen global. Data ekonomi penjualan ritel AS dan data inflasi tiga negara Eropa yaitu Italia, Jerman dan Spanyol, akan cukup mempengaruhi. Jika data negatif, bursa akan cenderung koreksi dan menekan IHSG.
Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Asegaf menuturkan, IHSG yang bertahan di level 5.100 menunjukkan buyer masih dominan. Karena itu, selama sepekan ke depan, IHSG berpeluang naik. Apalagi, transaksi cukup besar dalam dua hari terakhir.
Kemarin, nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 12,643 triliun dengan volume mencapai 5,93 miliar saham. Alwy memprediksi, selama sepekan ke depan, IHSG akan bergerak mixed cenderung naik di 5.083- 5.130. Sementara proyeksi Yusuf, IHSG bergerak di 5.080 - 5.150. Dia menduga, IHSG tidak akan melewati 5.200 pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News