Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarin, Senin (11/2) harga emas ditutup melemah pada perdagangan. Nah, kini kembali harga emas menguat. Ada dua hal yang mempengaruhi naiknya harga logam mulia ini. Yakni optimisme pasar akan negosiasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, juga negosiasi di AS mengenai anggaran perbatasan tembok Meksiko.
Mengutip Bloomberg, pukul 16.40 WIB harga emas spot berada di level US$ 1,312 per ons troi. Angka ini naik 0,30% dari harga sebelumnya US$ 1,308 per ons troi. Sementara dalam sepekan, harga malah turun 0,22%.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal melihat, bahwa penguatan harga emas kini didominasi dua faktor. Pertama optimism pasar mengenai hasil negosiasi perang dagang Amerika Serikat dan China. Faisyal bilang penasihat Gedung Putih, Kevin Hasset menyatakan bahwa Presiden Trump masih akan bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping untuk membahas perang dagang.
“Dalam waktu dekat dipastikan ada niat AS dan China bertemu. Intinya aka nada kesepakatan sebelum batas waktu 1 Maret nanti,” ungkap Faisyal kepada Kontan.co.id, Selasa(12/2).
Faktor kedua yakni kondisi dollar yang tertekan ditengah negosiasi anggaran pembangunan tembok Meksiko-AS. Faisyal menilai, jika tidak ada kesepakatan untuk persetujuan anggara maka akan memicu shutdown kembali. “Sebaliknya, kalau disetujui sebelum tanggal 15 ini maka dollar menguat,” ungkap Faisyal.
Untuk besok, Faisyal memperkirakan harga emas bisa menguat. Ia memperkirakan rentang harga emas spot berkisar US$ 1,296 sampai US$ 1,323 per ons troi. Sementara sepekan harga emas bergerak di rentang US$ 1,280 sampai US$ 1,335 per ons troi.
“Dalam jangka waktu dekat harga emas masih menguat karena kebijakan The Fed yang nanti malam masih bernada dovish,” tandas Faisyal. Dari segi teknikal pun harga emas berada di atas garis MA 50,100 dan 200. Lalu indikator bergerak naik di area 55,50, indikator stochastic 82,33 sementara MACD di level -0,359.
Walaupun indikator MACD negatif, Faisyal menilai bahwa penguatan harga emas masih terjadi karena The Fed yang masih mempertahankan penundaan kenaikan suku bunganya. Ia pun merekomendasikan buy on deep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News