kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua emiten catat kinerja apik, analis sebut penjualan lahan industri lebih berisiko


Kamis, 10 Oktober 2019 / 18:38 WIB
Dua emiten catat kinerja apik, analis sebut penjualan lahan industri lebih berisiko
ILUSTRASI. Proyek pembangunan pabrik di kawasan industri terintegrasi PT Puradelta Lestari Tbk, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (14/9)./pho KONTAN/Carolus AGus Waluyo/14/09/2016.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten properti yang memiliki fokus di bidang pengembangan lahan industri menunjukkan perolehan marketing sales yang cukup bagus. 

PT Modernland Realty Ltd Tbk (MDLN) membukukan marketing sales lahan industri sebanyak Rp 900 juta dari total target Rp 1,4 triliun. Sementara itu, capaian marketing sales PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS, anggota indeks Kompas100) yang melebihi target juga didorong oleh penjualan lahan industri. Di kuartal III-2019, DMAS memperoleh marketing sales Rp 1,6 triliun, padahal target mereka tahun ini Rp 1,25 triliun.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) ubah slag nikel menjadi bahan material jalan

Kendati begitu, penjualan kawasan industri dinilai lebih berisiko. Head Research Invofesta Wawan Hendrayana menjelaskan landbank untuk kawasan industri memiliki karakter yang berbeda. Misalnya, pengembang harus memperhatikan akses keluar masuk untuk alat transportasi berat. 

"Pengembang bisa saja mencoba membuat kawasan industri tetapi tantangan dan perizinannya lebih besar dari kawasan hunian dan target marketnya juga jauh lebih terbatas," ujar Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (10/10). 

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa penjualan lahan industri tidak lebih prospektif. "Karena penjualan lahan di kawasan industri ini gelondongan bukan bisa kecil-kecil. Masalah ketersediaan pembangkit listrik juga biasanya jadi pertimbangan utama," jelas dia.

Baca Juga: Modernland Realty (MDLN) mencapai 64,28% target penjualan lahan industri tahun 2019

Wawan menambahkan, saham DMAS saat ini cukup menarik lebih karena rumor rencana masuknya e-commerce raksasa. Asal tahu saja, pada penutupan pasar hari ini saham DMAS naik 3,45% menjadi Rp 300. Dalam satu tahun terakhir, harga DMAS telah melesat 140%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×