kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua analis rekomendasikan buy saham WSBP, berikut alasannya


Senin, 29 Juni 2020 / 20:22 WIB
Dua analis rekomendasikan buy saham WSBP, berikut alasannya
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa kualitas ketebalan spun pile atau tiang pancang di Plant Prambon PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (21/11/2019). PT WSBP merupakan perusahaan produksi beton precast dengan kapasitas produksi mencapai 3.7


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali catatkan kinerja yang kurang memuaskan. Dari segi pendapatan, WSBP pada kuartal I-2020 hanya berhasil membukukan Rp 754 miliar.

Hasil tersebut tercatat turun dalam dibanding periode yang sama pada tahun 2019 di mana WSBP berhasil membukukan pendapatan hingga Rp 2.201 triliun.

Demikian juga dengan laba bersih, anak perusahaan plat merah ini hanya berhasil kantongi Rp 187 miliar pada tiga bulan pertama. Angka tersebut terkoreksi 52,1% dibanding laba bersih kuartal I-2019 yang mencapai Rp 391 miliar.

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan, raihan tersebut berada di bawah ekspektasi pasar dan hanya memenuhi 11% dari proyeksi konsensus sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Kinerja Waskita Beton Precast (WSBP) tertekan, begini rekomendasi analis

"Dengan kinerja yang di bawah perkiraan kami, ditambah kontrak baru yang hanya mencapai Rp 667 miliar hingga akhir April kemarin (turun 71% secara year on year), kami akan mereview kembali proyeksi kami untuk WSBP pada tahun ini," ujar Joey kepada Kontan.co.id, Senin (29/6).

Lebih lanjut, Joey menjelaskan dari segi fundamental, WSBP dapat dibilang cukup melemah imbas dari pencapaian kontrak yang kurang maksimal tersebut.

Meski dari tingkat utang tidak banyak perubahan, gearing stabil di 74% di mana periode yang sama pada 2019 ada di 75%, namun Joey menyebut net gearing naik dari 69% ke 72%.

Ditambah lagi orderbook WSBP juga kembali mengalami penurunan ke Rp 16,2 triliun. Padahal level tertinggi pada 2017 sempat ada di Rp 18 triliun.




TERBARU

[X]
×