kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

DSSA menjual lahan untuk membiayai proyek PLTU


Jumat, 30 September 2011 / 08:15 WIB
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% atau 81,11 poin ke 5.652,76 pada Senin (23/11).


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berniat menjual lahan dan bangunan miliknya di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. DSSA akan menggunakan hasilnya untuk membiayai proyek pembangkit listrik mulut tambang di Sumatera Selatan.

Lahan seluas 6.900 meter persegi (m2) dilepas DSSA ke perusahaan afiliasinya,
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), senilai Rp 129 miliar. Kedua emiten itu sama-sama dikendalikan Grup Sinarmas. DSSA menargetkan transaksi bisa terwujud pada Oktober, setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Hermawan Tarjono, Sekretaris Perusahaan DSSA, menyatakan lahan dan bangunan itu semula disewakan kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII). Selepas ditinggal BII beberapa tahun lalu, lahan ini praktis tidak memberikan kontribusi bagi DSSA. "Daripada terus menganggur, lebih baik kami jual," kata dia, Kamis (29/9).

DSSA akan memakai sebagian dana hasil penjualan aset untuk membiayai pelaksanaan awal proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan (Sumsel-5). Sebelum menggarap proyek itu, DSSA harus meneken perjanjian jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan PT PLN.

Dalam perjanjian itu, PLN meminta syarat DSSA memiliki rekening escrow senilai US$ 5 juta dan garansi bank Rp 24 miliar. "Dana hasil penjualan lahan bakal digunakan untuk dua syarat tersebut," Hermawan menjelaskan.

DSSA tengah fokus pada proyek PLTU Mulut Tambang. Pembangkit berkapasitas 2x150 megawatt (MW) itu memiliki nilai investasi US$ 400 juta. DSSA menutup 15% dari kebutuhan dana dengan kas internal. Kebutuhan dana tersisa akan dibiayai dengan pinjaman perbankan.

DSSA tengah menjajaki pinjaman dari bank asal China. Di Negeri Tembok Raksasa, DSSA memiliki jaringan bisnis yang kuat. Jadi, pengelola DSSA berharap meraih utang berbunga rendah.

DSSA masih memiliki waktu beberapa bulan lagi untuk menggaet pinjaman bank. Jadwal pembangunan PLTU ini tahun depan dan beroperasi tahun 2015.

Dalam perdagangan 29 September 2011, saham DSSP ditutup menguat 650 poin ke level Rp 12.500 per saham, dari hari sebelumnya yang Rp 11.850 per saham. "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×