Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Selain segmen usaha sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) juga memiliki lini bisnis produk kayu. Pasar luar negeri menjadi sasaran utama segmen usaha produk kayu milik DSNG.
Namun, sepertinya manajemen belum bisa berharap untung lebih banyak dari segmen usahanya yang satu ini. "Target pendapatan dari segmen usaha kayu tahun ini akan sama seperti perolehan tahun lalu," tambah Djojo Boentoro, Direktur Utama DSNG, (8/5).
Sebab, belum terlihat adanya sinyal perbaikan kondisi ekonomi global secara signifikan. Ekonomi global diproyeksikan tidak lebih buruk dibanding periode-periode sebelumnya, namun kecepatannya belum seberapa kencang.
Maklum, pendapatan segmen usaha kayu masih didominasi dari pasar ekspor. Kuartal I 2014, pendapatan DSNG dari segmen usaha ini tercatat sebesar Rp 369,33 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar 88,65% atau setara Rp 327,4 miliar berasal dari pasar ekspor, sementara sisanya dari pasar domestik.
Dari segi pertumbuhan, segmen usaha produk kayu kuartal I 2014 secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 13,85% menjadi Rp 369,33 miliar dari sebelumnya Rp 324,4 miliar.
Bukan tanpa alasan juga jika target pertumbuhan usaha kayu tahun ini stagnan. Perlambatan ekonomi global membuat DSNG meraup penurunan pendapatan dari segmen usaha kayu sebesar 3,5% menjadi Rp 1,36 triliun.
Menurunnya permintaan membuat volume penjualan kayu DSNG menurun yang otomatis juga menekan pendapatan dari segmen usaha tersebut. Untungnya, tekanan tersebut tidak terjadi terlalu dalam.
"Soalnya, kami telah mengubah strategi dari penjualan produk mix ke arah produk kayu olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi," pungkas Djojo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News