Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, Mifta menilai untuk di paruh kedua ini, potensi rotasi di jajaran 10 teratas ini masih sangat terbuka lebar. Ini tercermin dari keberhasilan TPIA yang merangsek naik ke posisi kedua.
Menurut dia, kemampuan TPIA menembus jajaran tiga teratas sebagai saham dengan kapitalisasi pasar terbesar menunjukkan bahwa sektor petrokimia, apalagi yang berkaitan dengan hilirisasi sedang menjadi sorotan.
“Namun potensi rotasi sektor di jajaran 10 teratas ini masih tergantung pada performa kinerja keuangan pada masing-masing emiten dan daya tarik sektoral dalam beberapa periode mendatang,” ucap Mifta.
Baca Juga: Tekanan Jual Melanda Saham Big Caps, Cek Rekomendasi dari Analis
Mifta juga menyoroti aksi Initial Public Offering (IPO) anak usaha TPIA, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Menurutnya, ada ekspektasi tinggi dari pasar terhadap CDIA, apalagi perusahaan investasi itu mampu membangun narasi yang kuat.
Untuk masuk ke jajaran top 10 market cap seperti BREN pasca-IPO, lanjut dia, itu masih akan menjadi perjalanan yang cukup panjang dan itu semua sangat bergantung pada sentimen pasar, likuiditas, dan narasinya ke depan.
Namun dari jajaran 10 teratas, saham pilihan Mifta jatuh pada saham perbankan yaitu BBRI dengan target harga 12 bulan ke depan di Rp 4.720 dan BMRI di Rp 6.300.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten Big Cap di Tengah Tekanan Aksi Jual
Sementara, Ekky menilai dalam jangka pendek saham TPIA, AMMN, DSSA dan TLKM menarik untuk dicermati dalam jangka pendek.
Selanjutnya: Sinergi Teknologi dan Sektor Usaha Diakselerasi untuk Capai Pertumbuhan 8%
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 7-8 Juli, Siaga Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News