Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Posisi dollar AS semakin mendekati level paling perkasa sejak Agustus pada transaksi pagi ini (29/10). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.53 waktu Tokyo, Bloomberg Dollar Spot Index tak banyak mencatatkan perubahan di level 1.217,18.
Kemarin, indeks acuan dollar yang mengukur kekuatan dollar versus 10 mata uang utama dunia ini melompat 0,8% ke posisi tertingginya sejak 7 Agustus lalu.
Pagi ini, dollar AS diperdagangkan di level US$ 1,0926 per euro, setelah menguat 1,2% menjadi US$ 1,0923 pada Rabu (28/10). Sementara, jika berhadapan dengan dollar Australia, dollar AS menguat 0,2% menjadi 70,99 sen AS.
Adapun yen menguat 0,2% menjadi 120,88 per dollar AS.
Otot dollar semakin perkasa setelah The Federal Reserve memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.
"Bahasa yang disampaikan The Fed terkait pengetatan kebijakan pada Desember merupakan indikasi kuat dari mereka bahwa kebijakan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini, dollar AS akan terus menguat," jelas Imre Speizer, senior market strategist Westpac Banking Corp di Auckland.
Pernyataan the Fed tadi malam terbilang kontras dengan pernyataan Pimpinan Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada pekan lalu. Draghi mensinyalir, pihaknya akan kembali meningkatkan kebijakan quantitative easing dan kemungkinan pemangkasan suku bunga deposito ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
